Sejak menjadi bagian dari commate -- komunitas pecinta commuter-, saya lumayan sering berkunjung ke stasiun di seputaran Jabodetabek. Tidak hanya stasiun besar, bahkan yang kecil dan heritage saya kunjungi. Saya gemar mengulik, keunikan di setiap Stasiun.
Kompasianer, ada lo, Stasiun di Jabodetabek. Memiliki jadwal kedatangan dan keberangkatan commuter, hanya dua jam sekali. Saking sedikitnya okupansi pengguna, berpengaruh pada perputaran transaksi di stasiun bersangkutan.
Dan yang paling saya suka, adalah Stasiun yang memiliki sejarah di belakangnya. Spesifiknya, adalah sejarah kemerdekaan bangsa ini. Ada Stasiun yang dibangun, dengan memeras tenaga romusha. Ada Stasiun dibangun oleh VOC, di masa lahirnya kota Batavia. Stasiun dengan sejarah luar biasa, bangunannya sangat khas ala tempo doeloe.
Bahkan ada beberapa Staisun, ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Pengembangan bangunan yang terjadi di Stasiun tersebut, tidak menyingkirkan bangunan lama stasiun. Sehingga tampak unik, justru bernilai historis yang mahal.
Nah, salah satu stasiun dengan sejarah panjang. Adalah Stasiun Maja, yang terletak di Kecamatan Maja Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Terhubung dengan Stasiun Rangkasbitung, Stasiun commuter di ujung jalur green line. Yang membuat unik Stasiun Maja, persis di belakang peron 2 ada situ/ bendungan. Namanya Bendungan Cicinta, sebagai sumber mata air petani di wilayah Maja dan Koya. Berada di peron -- stasiun maja---di kala senja, rasanya damai dan tentram.
Saya sengaja, membuatkan video instagram reels, untuk mengangkat Stasiun Maja. Kompasianer yang ingin berkunjung, monggo. Bisa naik Commuter Line, relasi Tanah Abang Rangkasbitung (PP)
