Nama dan atau tempat bernama pasar, pasti sangat tidak asing bagi kita. Keberadaannya sangat dekat dengan kita, bahkan bisa jadi di sekitar tempat tinggal. Apalagi pasar tradisional, yang transaksinya (sebagian besar) dilakukan secara tunai.
Ibu saya salah satu pedagang di pasar tradisional, buka di pagi hari dan tutup tengah hari. Di hari pasaran tertentu (Pon & Kliwon), menjadi pasar besar di kampung. Ya, di dua hari pasaran tersebut, lebih ramai karena ada penjual sapi dan kambing.
Tapi pasa yang saya datangi kali ini, lumayan berbeda dan unik. Saya tak enggan menyebutnya, dengan pasar berkonsep 'one stop shopping'. Pasalnya penjual di pasar ini, beraneka macam dan berada di satu atap yang sama.
Ada penjual ikan yang dikeringkan, penjual sayuran, bumbu-bumbuan, kue tradisional. Sembako, aneka makanan, dan semisalnya. Dan yang menakjubkan saya, adalah menemui counter handphone, counter kosmetik dan counter emas, di antara kerumunan lapak pedagang.
Sementara di bagian luar pasar, terdapat penjual sandal sepatu anak, mainan, buah-buahan. Di bagian luar pasar yang lain, terdapat pedagang perabot, furniture, dan masih banyak pedagang yang lainnya.
Maka tak berlebihan, kalau ke pasar ini bisa membeli barang apa saja yang diingini. Lokasi pasar juga sangat strategis, bersebelahan persis dengan stasiun Rangkasbitung. Begitu keluar dari stasiun, langsung disambut pintu masuk pasar.
Berikut saya buatkan video reels-nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H