Saya yakin, setiap istri pasti ingin bahagia. Punya suami yang menentramkan hati, setia dalam mengarungi suka maupun duka.
Tidak memiliki perangi kasar, dari lisannnya tidak mudah melontarkan sumpah serapah. Tidak mentang- mentang sebagai pencari nafkah, berlagak sok kuasa dan atau maunya menang sendiri.
Banyak kejadian di sekitar kita, lelaki yang saat PDKT baiknya minta ampun. Manis dalam bertutur kata, sedikitpun tak ingin membuat wanita pujaan tersinggung.
Begitu royal saat berkunjung, membawa aneka bigkisan untuk memikat hati orang dikasihi. Sehari tiga kali rutin bertukar dan bertanya kabar, meski sekedar 'sudah makan apa belum'atau 'lagi ngapain'.
Sikap sedemikian sopan dan penuh perhatian, benar-benar membuat hati perempuan luluh. Tak butuh waktu lama, wanita pujaan takluk ke pelukan lelaki pecinta ulung.
Di kemudian hari setelah menikah, mulailah berubah dan ketahuan sifat asli.
Sikap yang dulunya manis berubah drastis, topeng dipakai mulai terkuak dan wajah asli tampak.
Sikap kasar diperlihatkan, istri salah sedikit saja dua bola mata melotot seperti hendak lepas dari tempatnya. Intonasi suara mudah meninggi, dibarengi sebutan kebun binatang dan ringan tangan.
Tidak hanya kepada istri berlaku kasar, anak-anakpun mendapat perlakuan semisal.
-----