Selama menggawangi kegiatan komunitas -- yaitu Ketapels Berbagi--, banyak pengalaman saya dapati. Naik dan turun situasi silih berganti, sempat membuat goyah semangat ini.
Tantangan tak kalah berat, adalah menjaga konsistensi atau istiqomah. Agar kegiatan berkelanjutan, agar senyum lansia dhuafa tetap terkembang.
Meski tak dipungkiri, kadang ego ini seperti ditarik dan diulur. Berada di ambang, antara ingin berhenti atau terus berjalan.
Tetapi keajaiban-keajaiban kecil menyertai, saat saya merasa menemui jalan buntu. Membuat semangat nyaris padam, tiba-tiba kembali berpendar.
Pernah suatu saat nyaris kehabisan dana, dan saya ingin merehatkan kegiatan barang sebulan --sambil mencari donatur.
Hari jumat menjelang siang, seperti biasa saya mengunggah laporan kegiatan di medsos. Sebagai bentuk pertanggung jawaban kepada donatur, saya post beberapa foto saat penyerahan nasi kotak.
Di hari penuh berkah kali itu, saya tuliskan caption perihal rencana istirahat sementara. Dengan lengkap saya sampaikan alasan, berharap kegiatan sudah berjalan segera dijalankan lagi.
Keajaiaban kecil terjadi, belum genap sehari beberapa pesan masuk melalui fitur inbox.
Isinya seragam yaitu minta dikirim no rekening, menyatakan tergerak hati dan ingin berdonasi.
Keesokan saya menerima transferan dana, bisa mengcover kegiatan hingga beberapa bulan ke depan -- alhamdulillah.
Kejadian saya alami lagi, ketika membuka donasi pembangunan Panti Lansia di daerah Tiga Raksa Tangerang.