Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Menjadi Petugas KPPS adalah Kesempatan Guyub dengan Warga

Diperbarui: 10 Desember 2020   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tinggal di kota penyangga Jakarta, kesibukan sebagian besar wargana mengacu pada kota Metropolitan. Semua kegiatan sehari-hari, biasanya terpusat di Jakarta. Di wikayah BoDetaBek, tersedia banyak kendaraan dan akses menuju kota pusat pemerintahan.  

Ada  tetangga beda gang dengan saya, berangkat ngantor barengan orang yang berangkat subuhan ke masjid. Kemudian kembali ke rumah, ketika langit berangsur legam. Sementara di akhir pekan, waktu digunakan untuk piknik atau kumpul dengan keluarga (family time).

Menjadi fenomena sangat lazim, dengan rumah sebelah jarang bersapa bahkan ada yang tidak kenal. Sementara mereka juga tampak enggan, datang atau bergabung ketika ada kegiatan kerjabakti atau kumpul warga.

Saya punya kenalan yang aktif di kegiatan lingkar pertemanan, tetapi dia mengaku asing dengan lingkungan sekitar rumah. Teman ini memiliki jaringan ke pejabat atau public figure, tetapi tidak tahu nama tetangga sebelah rumah. Ya, setiap orang punya pilihan masing-masing.

-----

Sabda baginda Nabi , empat macam perkara termasuk kebahagiaan di dunia, yaitu istri yang salihah (suami yang soleh juga), tempat tinggal yang lapang, tetangga yang baik,  kendaraan yang nyaman.

HR. Ibnu Hibban.

Saya sangat mengamini hadist ini, dan pengaminan tersebut memicu saya untuk mewujudkannya dalam keseharian. Khusus menyoal tetangga, saya merasa beruntung memiliki tetangga seperti yang saya miliki sekarang.

Kami saling menghargai satu sama lain, dan lumayan sering berbagi kalau ada makanan atau apapun. Entah siapa yang memulai saya tidak ingat, tetapi setiap mudik atau bepergian saya kepikiran membelikan oleh-oleh untuk tetangga.

Padahal kalau dilihat secara nominal, apa yang saling kami bagi tidak seberapa. Pernah anak tetangga tiba-tiba datang, mengantarkan pisang satu sisir. Kemudian di lain waktu, tetangga yang lain mengantar mie ayam (bisa dikira-kira harganya kan).

Pun dari keluarga kami, membalas semampunya tak memaksakan diri. Istri membuat rujak buah berlebih, dan tetangga dibagi masing masing satu kotak. Saat pulang kampung, dibelikan peralatan dapur yang dibuat pengrajin di desa saya.

Duh, yang saling kami bagi sebenarnya remeh temeh. Tetapi dampaknya tidak remeh, kami yang perantauan seperti punya keluarga baru. Kami tidak terlalu sungkan, saling menjaga perasaan masing-masing dan saling membantu.

dokpri

Menjadi Petugas KPPS adalah Kesempatan Guyub dengan Warga

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline