Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Sukses Diet Dipengaruhi dari Pengelolaan Pikiran

Diperbarui: 26 Juli 2020   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar | osilihan.net

"umur 40 tahun, susah nurunin berat badan."

"Kalau udah umur, metabolisme tubuh beda, gemuk terima saja."

"Subur itu tanda makmur."

"Jangan kurus-kurus, kayak orang susah."

Dulu di awal memulai diet, saya kerap saya mendengar kalimat- kalimat pematah niat. Berasal dari orang terdekat, dari teman atau kenalan, terutama ibu saya di kampung. Perempuan sepuh itu, rupanya tak ingin ragilnya "menyiksa diri".

Nyaris setiap telpon ibu berpesan; "Badanmu pantesnya ya segini, kalau dikurusin jelek," , "Ojo dipekso, badanmu nanti sakit," , "Kalau pengin ya makan saja, gak usah ditahan".

Saya sangat sadar, mungkin sikap dan ucapan belia adalah tanda sayang.

Geming saya dengan pendirian, toh saya yang menjalani dan saya yang merasakan akibat. Gara-gara obesitas, saya pernah jatuh sakit dan kepayahan.

Di dalam tubuh gendut itu, ternyata menyimpan aneka penyakit yang membuat kerja organ tubuh tidak maksimal.

Maka kala itu saya niatkan, diet demi badan sehat. Ya, caranya dengan (salah satunya) mengurangi kelebihan lemak di tubuh. Untuk tujuan tersebut, saya musti menjaga asupan dan rajin beraktivitas atau olahraga.

Sungguh, diet bukan sekedar ingin terlihat bagus di foto dan kemudian dipublish di instagram atau medsos. diet bukan semata, agar baju ukuran M atau L muat di badan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline