Sekitar tahun 2016, saya menjadi member komunitas fruitaholic (Komunitas Pecinta Buah). Moment itu terasa sangat pas, karena (kala itu) saya sedang giat-giatnya memulai diet. Ibarat simbiosis mutualisme, saya perlu support buah kemudian komunitas perlu publikasi.
Komsumsi buah (dan sayur), saya akui sangat membantu melangsingkan badan. Dan yang pasti bikin badan lebih sehat, dengan cara sederhana (meski tantangannya tidak ringan, yaitu diri sendiri).
Bulan suci Ramadan seperti sekarang, menjadi alasan saya lebih rutin mengonsumsi buah. Salah satunya buah pisang, yang sangat membantu menambah energi.
Biar bervariasi, kadang buah saya olah dengan sangat simple tanpa merepotkan istri pula. Tinggal dimasukkan ke dalam panci berisi air, kemudian dinyalakan kompor, beres sudah.
Saya punya cara lebih praktis lagi, yaitu merebus pisang (atau singkong atau ubi) dengan magic jar (atau alat penanak nasi) yang tinggal diceklek doang.
------
Nyaris semua jenis buah saya geemari, apalagi buah yang mudah dicari, dibeli dan harganya bersahabat. Dan tidak harus buah bermerk, saya juga penggemar buah lokal yang dijual tukang buah di pinggir jalan.
Setidaknya ada beberapa lapak buah yang menjadi langganan, sampai-sampai wajah saya dikenal dan diakrabi penjualnya. Lapak buah Babeh Ali salah satunya, lelaki berperawakan kecil asli betawi ini, baiknya luar biasa.
Kalau membeli di lapak babeh, saya kerap diberi bonus atau diimbuhin. Misalnya membeli pisang satu sisir, tiba-tiba ditambah lagi separuh sisir. Membeli singkong dua kilo, si babeh sengaja menimbang dua setengah kilo dan begitu seterusnya.
Saya termasuk yang kurang suka dengan hal-hal ribet, termasuk dalam hal konsumsi buah, saya lebih nyaman mengonsumsi buah secara langsung.
Misalnya makan nanas, ya mengonsumsi dalam wujud aslinya (buah nanas dikupas dan diiris kemudian langsung makan).