Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Untuk Pak Usep yang Tengah Berusaha Menggapai Kemenangan Sejati

Diperbarui: 4 Juni 2019   10:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi-dokpri

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -- Kebakaran terjadi di Jalan Cibuntu Tengah 1, RT. 12/06, Kelurahan Warung Muncang, Kota Bandung pada Minggu dini hari (2/6/2019), sehingga menyebabkan rumah dua lantai milik Usep (60) hangus.

Informasi yang dihimpun dari Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, kebakaran terjadi pada pukul 03.15 WIB. Wakil Komandan Regu (Wadanru), Deden Supriadi, mengatakan kebakaran menyebabkan tiga orang meninggal, ketiganya adalah Natali (5), Naisa (4) dan Imas (60).

Kini ketiga jenazahnya dibawa ke Rumah Sakit Saruka Asih. "Kronologis menurut ibu Tessa (32) istri dari pemilik rumah. Ibu Tessa sedang ke warung membeli makanan untuk sahur. Setelah kembali dari warung tiba-tiba melihat api sudah membesar di rumahnya," Ujar Deden, saat dihubungi Tribun Jabar melalui ponselnya di Kota Bandung, Minggu (2/6/2019).

Asslamualaikum wr wb, untuk saudaraku sebangsa,  Pak Usep dan keluarga, di Kelurahan Warung Muncang Bandung.

Pak Usep, mohon maaf sebelumnya, kalau  surat ini terkesan lancang, karena sebelumnya kita tidak pernah ketemu dan saling mengenal. Saya mengetahui nama bapak, dari membaca berita yang ada di portal website. Perkenankan saya memperkenalkan diri dan menyampaikan rasa empati, turut merasakan duka atas ujian yang bapak dan keluarga alami baru-baru ini.

Hari-hari di akhir puasa menjelang hari raya Idul Fitri, sudah seharusnya menjadi hari kemenangan, bagi semua kaum muslimin setelah berpuasa sebulan penuh. Semoga kemenangan berpuasa, juga menjadi kemenangan Bapak  dan keluarga, terlebih dalam situasi dan keadaan yang kurang mengenakkan.

ilustrasi-dokpri

Pak Usep, peristiwa terbakarnya rumah dua lantai milik Bapak, pasti sesuatu hal yang tidak mudah untuk menghalau kepedihan. Rumah adalah harta kepemilikan, yang untuk mendapatkannya perlu diupayakan sepenuh tenaga, segenap daya kemampuan.

Saya menyadari, bahwa diri ini belum punya kepantasan untuk menasehati dengan kalimat panjang penuh penghiburan, karena saya sendiri tidak bisa menjamin, akan bisa tegar apabila berada di posisi bapak. 

Apalah saya, dengan pengalaman dan perjalanan hidup tidak seberapa. Asam garam kehidupan saya tempuh, pasti sangat jauh dibandingkan apa yang telah bapak capai dan jalani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline