Tahun ini, adalah tahun kedua saya berkesempatan hadir, pada peringatan terbentuknya Azerbaijan sebagai negara Republik Demokratik. Negara api ini memiliki sejarah panjang, dengan tradisi dan budaya kuno, potensi sumber daya alam serta lokasi yang strategis.
Sekilas Azerbaijan
Azerbaijan terbentuk menjadi Republik Demokratik pada 28 Mei 1918, setahun berikutnya (1919) membuka hubungan diplomatik dengan negara lain, dan Turky adalah negara yang pertama menjalin hubungan diplomatik. Pada 28 April 1920, Azerbaijan menjadi negara bagian (baca dijajah) Uni Soviet.
Uni Soviet dinyatakan bubar pada 18 Oktober 1991, mengantar Azerbaijan untuk mendapatkan kembali kemerdekaannya. 28 Desember 1991 Indonesia mengakui kedaulatan Azerbaijan, dan pada 24 September 1992 menjalin hubungan diplomatik.
Pemerintah Azerbaijan membuka Kedutaan Besar di Jakarta pada 12 Februari 2006, sementara Indonesia membuka KBRI di Baku pada 2 Desember 2010.
Perkembangan pesat ditunjukkan Azerbaijan, berperan aktif dalam forum- forum International, aktif menjalin kerjasama regional maupun global, mewujudkan perdamaian dunia dan dialog antar bangsa.
Pembangunan infrastruktur dilakukan secara masif, yaitu pembangunan pelabuhan modern di Baku, rel kereta api yang menghubungkan wilayah Turkiy. Fasilitas transportasi menghubungkan Teluk Persia, antara Asia selatan dan Tenggara melalui Iran dan Eropa utara melalui Rusia.
Keamanan energi Azerbaijan diakui, diwujudkan dengan proyek energi trans-nasional terbesar, pipa minyak mentah Baku- Tbilisi- Jeyhan. Serta coridor gas selatan (mencakup pipa gas TANAP dan TAP - , Baku melalui Georgia dan Turkiye ke Eropa sampai Italy).
Tahun 2015 diadakan Eropa Games pertama di kota Baku, di tahun yang sama digelar 'Islamic Solidarity Games IV'. Pada 'Davos World Economis Forum' menempatkan Azerbaijan peringkat ke 35, dengan daya saing yang diperhitungkan. Dan membawa Azerbaijan, sebagai peringkat tiga untuk pembangunan inklusif antar negara berkembang.
------
Suasana Ballroom Kempinsky Hotel Jakarta, malam itu cukup semarak, irama khas Azerbaijan berkumandang memenuhi setiap sudut ruangan. Aneka makanan tertata rapi tumpah ruah, sebagian nama menu cukup asing di telinga, setelah bertanya pada chefnya ternyata makanan khas Azerbaijan.
Beberapa wajah familiar petinggi negeri tampak hadir, seperti Sofjan Djalil (Mentri Agraria dan Tata Ruang, Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo) Muthia Hafidz (Anggota DPR-RI, Partai Golkar), Poppy Dharsono (Pengusaha dan Designer)