Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Hindari Tiga Signal Lapar untuk Berat Badan Ideal

Diperbarui: 14 Maret 2019   15:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi-dokpri

Saya yakin, sebagian besar kita pasti ingin memiliki berat badan proporsional. Pun orang yang sudah kadung gemuk, pasti memendam keinginan langsing. Meski untuk mencapai keinginan (berat badan proporsional) tersebut, kerapkali tidak dibarengi dengan upaya nyata.

Akhirnya keinginan tinggal keinginan, pengin kurus hanya di angan-angan, sementara tetap saja makan ini dan itu tanpa dibatasi. Makanan apa saja disantap, olahan berminyak, bersantap, mengandung gula tak ditakar.

Mulai dari pisang goreng, bakwan sayur, tahu goreng, martabak telur, nasi goreng, gulali, sirup, aneka camilan manis campur gurihnya micin dan lain sebagainya -- silakan teruskan sendiri.

Malas bangun pagi, mengusir dingin dengan rajin menggerakkan badan, sering duduk berlama-lama saat berkegiatan, minim beraktivitas fisik. Apalagi kini era digital, semua kebutuhan bisa dipenuhi cukup memilih dan membeli serba online, kemudian dikirim sampai depan pintu rumah.

Coba bayangkan, apabila kebiasaan dilakukan terus menerus dan berlangsung dalam jangka waktu panjang, bisa-bisa setelah usia kita menua, fungsi organ tidak optimal dan mengalami gangguan.

Tidak bisa dipungkiri, gaya hidup dan konsumsi jenis asupan, sebagai (salah satu) alasan datangnya penyakit, seperti asam urat, diabetes, koleterol, hypertensi dan lain sebagainya.

Menyayangi diri sendiri, harus dimulai dari mengerem asupan, memperhatikan apa yang dikonsumsi, memilih dan memilah asupan yang bermanfaat bagi tubuh, rajin bergerak agar tubuh segar bugar.

Kenali Datangnya Signal Lapar 

Pilih dan Pilah Asupan---Bicara masalah konsumsi makanan, harus sejalan dengan bagaimana kita menyikapi lapar yang datang. Kalau Kompasianer cermati, signal lapar bisa datang melalui beberapa sumber, sebaiknya kita fokus hanya pada satu sumber lapar saja agar bobot tubuh tidak melar.

Lapar Mata

Perhatikan ketika ngabuburit tiba sesaat jelang buka puasa, atau datang ke acara kondangan atau sedang mlipir di bazzar atau sedang acara kulineran.

Niat awal pengin sekedar jalan-jalan saja, tetapi maksud hati itu tak kuat, perlahan-lahan bergeser dan berubah setelah sampai tempat tujuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline