Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Hindari Penyebab Renggangnya Ikatan Persaudaraan

Diperbarui: 4 Januari 2019   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

keluarga besar sedang berkumpul- Dokumentasi pribadi

Setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing, entah sedang menanjak atau menurun, semua adalah sebuah keniscayaan yang tidak bisa dihindarkan. Seperti perumpamaan roda berputar, maka kehidupan juga berlaku demikian. Kadang roda ada di atas kadang di bawah, dan semua yang terjadi adalah wajar adanya.

Tidak ada seorangpun bisa menjamin dirinya terus berjaya. Demikian pula tidak ada yang bisa menebak, orang yang sekarang lemah kelak bangkit dan berhasil.

Demikian pula dengan saudara sekandung, meskipun adik kakak yang semasa kecil diperlakukan sama oleh kedua orang tua. Pada masa dewasa setelah masing-masing berumah tangga, maka jalan kehidupan ditempuh akan sangat berbeda.

Sang kakak tidak lagi bisa memaksakan kehendak bahwa adiknya musti mengikuti kemauan dan nasihatnya sebagai saudara tua. Sang adik dengan keluarga barunya (buah hati dan pasangan jiwa) akan menentukan jalan hidup tanpa campur tangan kakak yang semasa kecil dituruti.

Dalam perjalanan hidup bisa saja terjadi, (misalnya) secara karier dan ekonomi keluarga si adik lebih berhasil dari kakak (atau bisa berlaku sebaliknya). Dan keberhasilan otomatis berdampak pada kepemilikan yang apabila (siapa saja) salah dalam menyikapi akan memberi dampak tertentu.  

Kesenjangan pada beberapa aspek (antara saudara), kalau tidak dibarengi pengelolaan sikap dengan tepat akan melahirkan benih perpecahan. Dan kalau sikap egois selalu dikedepankan bukan tidak mungkin hubungan persaudaraan menjadi retak dan memendam amarah.

Beberapa sikap ini bisa dihindari, demi eratnya hubungan persaudaraan

Jangan Menonjolkan Diri Sendiri

Tidak bisa dipungkiri namanya manusia (baik sadar atau tidak) kadang kita tidak mau kalah dalam segala hal yang ditampakkan melalui omongan.

Satu saudara (misal) bercerita hendak membeli kendaraan, ditimpali saudara lain yang tidak mau kalah melakukan hal yang lebih.

Dokumentasi pribadi

Kalau mau menuruti hawa nafsu, obrolan yang semula adem akan berubah panas, baik diutarakan dengan kalimat terus terang atau tertutup. Kalaupun tidak terjadi perdebatan secara terbuka bisa saja masing-masing memendam perasaan kesal dan berujung keengganan saling berinteraksi.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline