Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

3 Mitos Terkait Puasa ini Tidak Terbukti!

Diperbarui: 2 Juni 2018   13:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tiga mitos terkait puasa -dokpri

Mungkin anda pernah mengalami beberapa hal --terkait puasa--, kemudian anda bersikap sama dengan saya yaitu mempercayainya. Mitos seputar puasa, memang tidak pernah bisa dilepaskan begitu saja. Apalagi ketika mitos dihembuskan kepada anak-anak, sangatlah mudah terpengaruh.

Ketika masih di bangku SMP, ada teman perempuan sekelas yang sedang diolok dengan mudah melepaskan diri. Cukup mengatakan"nanti puasanya batal lho," ajaibnya ulah iseng teman sebaya langsung terhenti.

Hanya dengan kalimat 'nanti puasa batal lho,' seperti memiliki kekuatan magis menyadarkan perilaku salah kami anak-anak. Bahwa penting menjaga sikap pelaku puasa, agar esensi puasa yang dijalani diterapkan dalam perilaku keseharian.

Bahwa puasa adalah cara memperbaiki sikap dan perilaku, memang seharusnya begitu adanya. Terbukti kami yang semula jahil dan iseng pada si temen perempuan, langsung berusaha memperbaiki diri dengan minta maaf.

Namun pada prakteknya, kita lihat banyak orang puasa tapi tidak mencerminkan sikap seharusnya. Coba tengok beranda medsos, masih banyak saling sindir dan sebar hoax, meskipun pada siang hari yang notabene sedang menahan lapar dan haus.

Seiring berjalannya waktu, semakin bertambanya usia, membuka pencerahan lebih mendalam tentang puasa. Bahwa ada beberapa hal perlu diluruskan, berbeda antara batal puasa dengan berkurangnya pahala puasa.

Jelas kalau penyebab batal puasa, ada beberapa faktor, salah satunya makan dan minum di siang hari. Sementara  banyak alasan penyebab berkurangnya pahala puasa, seperti berbohong, mengumpat dengan kalimat kasar, serta sederet perbuatan tidak terpuji lainya. Bahwa puasa ternyata tidak mengendalikan perilaku tidak terpuji, semua tergantung pemahaman masing-masing orang.

Nah, ada tiga mitos terkait puasa, akhirnya tidak terbukti setelah sekian puluh tahun jatah hidup di dunia saya jalani.

Puasa Penyebab Penyakit Maag

Pada umumnya, penyakit maag disebabkan karena telat makan dan atau jadwal makan yang tidak teratur.  Kebetulan istri dan ibu mertua punya penyakit maag, kalau telat makan perut terasa perih dan nyeri. Tapi siapa sangka, hal ini tidak berlaku bagi orang yang berpuasa. Karena jadwal makan bagi orang puasa sudah jelas, yaitu setelah bedug maghirb dan pagi sebelum adzan subuh.

Justru dengan berpuasa, dapat memperbaiki keadaan maag, mengontrol jam makan serta mengatur makanan yang dikonnsumsi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline