Kompasianer, percaya gak, kalau warna sangat bisa mempengaruhi mood seseorang ?
Kaum urban, dengan segudang kesibukan. Setiap saat, dihadapkan pada beban kerja di kantor. Berangkat dan pulang kerja, dihadapkan pada kemacetan jalan raya.
Berjibaku dengan keruwetan, membuat hidup, seolah penuh dengan ketidakpastian --tapi, bukankah hidup memang tidak pasti. Siapa tidak stress, kalau setiap hari disuguhi ketidakenakan demi ketidakenakkan.
Dulux memperkenalkan, Heart Wood kepada masyarakat. Kombinasi warna, gabungan nuansa lembut abu-abu merah muda, biru dan cokelat yang bercampur, membentuk warna biru dan ungu yang lebih berani.
Terasa hangat dan terkesan dewasa, menggambarkan sentuhan warna kayu alami dan bahan kulit. Material yang dikenal konsumen, menjadi pilihan pada saat tidak diduga.
Warna Heart Wood, ternyata sangat cocok diaplikasikan di rumah. Sehingga mampu, membawa atmosfir 'a welcome home'. Memberikan rasa nyaman dan kemudahan, bagi yang menginginkan suasana santai.
Pekan pertama bulan Desember 2017, Dulux dari AkzoNobel mengundang Kompasianer untuk hadir dalam peluncuran Heart Wood, sebagai Colour of the Year 2018.
Jeremy Rowe, Managing Director, AkzoNobel Decorative Paints South East & South Asia, Middle East, dalam kata sambutannya menjelaskan,"Rumah kita perlu menjadi tempat, dimana kita bisa beristirahat dari hingar binger dunia luar."
Saya menyepakati hal ini, sudah seharusnya, rumah sebagai tempat paling penting dan nyaman. Rumah, menjadi tempat paling dikangeni. Tepat kiranya, pepatah mengatakan "Rumahku Surgaku." Suasana nyaman rumah, juga ditunjang warna yang diaplikasikan.
Sebagai bentuk komitmen, Dulux dengan konsisten melakukan riset, tahun ini sudah masuk tahun ke 15. Penelitian seputar tren dan inspirasi warna yang didapatkan dari riset mendalam atas tren sosial, ekonomi dan design.
Colour of the Year 2018, diyakini mampu menggambarkan suasana hati atau mood. Dengan empat palet, akan membantu konsumen mendapatkan keunikan.