Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Teknologi PALYJA Atasi Defisit Air Bersih di Jakarta

Diperbarui: 11 November 2016   04:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Intake Taman Kota di dekat Cengkareng drain -dokpri

Makhluk hidup mana, yang bisa hidup tanpa air?

Tubuh manusia sendiri, sekitar 60 - 70% didominasi oleh air. Coba saja rasakan kalau sedang berpuasa, kita lebih tahan lapar dibanding tahan haus. Tampak pada saat berbuka puasa tiba, konsumsi pertama kali adalah minum.

Air bersih sangat penting, karena untuk kebutuhan minum dan mengolah makanan perlu air bersih. Proses pengolahan air baku, memerlukan teknologi yang memadai. Kalau row water yang diolah dengan kualitas tidak layak, akan menjadi masalah pada saat proses sampai pendistribusian kepada pelanggan.

"Masyarakat punya tanggung jawab atas ketersediaan dan kualitas air, dengan cara tidak membuang sampah ke sungai, demi menjamin keberlangsungan ketersediaan air" Jelas Pak Budi Susilo, selaku Customer Service and Operation Director Palyja.

Kamis, 3 November 2016, Kompasianer hadir di acara Nangkring dan Visit Instalasi Pengolahan Air (IPA) Palyja. Acara dilakukan di dua tempat, IPA Penjaringan untuk Nangkring dan Visit Taman Kota.

Bagi beberapa Kompasianers, acara ini menjadi kali kedua diikuti. Saya yang awam mulai terbuka, betapa masalah air sangat kompleks dan menjadi tanggung jawab bersama.

Budi Susilo, selaku Customer Service and Operation Director Palyja -dokpri

Bersama Demi Air

Palyja memiliki empat tempat IPA ;

IPA 1 Pejompongan dengan kapasitas produksi 2.000 liter/detik

IPA 2 Pejompongan dengan kapastitas produksi 3.600 liter/detik

IPA  Cilandak dengan kapasitas produksi 400 liter/detik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline