Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Metamorfosis KompasTV Menjadi Televisi Berita

Diperbarui: 30 Januari 2016   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Suasana live suara Indonesia KompasTV (dokpri)"][/caption]Kamis malam 28/1'15 di JCC Jakarta, suasana nampak meriah dan berbeda. Undangan berdatangan, melewati pintu khusus dan tas berikut bawaan wajib dimasukkan dalam Xray. Wajah-wajah familiar terlihat, penyiar KompasTV bercampur baur dengan undangan. Anchor pria berpakaian jas lengkap seperti saat siaran, sementara penyiar perempuan bergaun malam anggun aneka warna.

Saya cukup bisa mengenali wajah dan nama, penyiar Bayu Sutiono, Timoty Marbun, Cindy Sistyarani, Glory Oyong, Sahil Mulachela dan sederet nama penyiar beken lainnya. Sementara tokoh dari berbagai bidang sempat saya berpapasan, Indrodjoyo Kusumonegoro, Ellyas Pical, Waljinah, Sumitha Tobing, Ignatius Jonan,  Yudhi Crisnandy, Sofyan Djalil, Sarwono Kusumaatmaja, Ganjar Pranowo bahkan RI 2, Wapres Jusuf Kalla berkenan hadir.

Spesial Pak Jusuf Kalla  pernah hadir sebagai Host di acara KompasTV, dengan tajuk unik JK  atau kependekan dari "Jalan Keluar".

Acara  suara Indonesia  dari JCC Senayan, disiarkan secara live di kompasTV tepat pada pukul 19.30. Limabelas menit sebelum siaran langsung, undangan dipersilakan masuk ruangan. Petugas mengechek  tanda warna, yang tertempel di sudut kartu undangan. Kompasianers berkumpul, di panggung kursi untuk undangan berwarna kuning. Posisi ini termasuk dua dari belakang, dengan posisi dibuat agak tinggi namun lumayan jauh dari panggung utama. Pada kursi undangan inilah, dua televisi besar membantu undangan menyaksikan penampilan di panggung utama.

Antar kategori warna undangan, dipisahkan pagar besi dan diberi anak tangga. Lima menit sebelum siaran mulai, kursi bagian tengah banyak yang kosong. Alhasil kompasianers bisa berpindah, satu panggung undangan lebih dekat.

Ruangan mendadak gelap, dalam hitungan detik acara segera dimulai. Seorang perempuan muda di tengah panggung, memimpin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Menyusul Rapper Panji berkolaborasi dengan Cak Lontong, dibantu tiga orang acappela. Sebagai hiburan pembuka cukup berhasil, menyegarkan suasana JCC mungkin juga penonton di seluruh tanah air.

[caption caption="Kompasianers (foto dari FB Rahab Garendra)"]

[/caption]

[caption caption="Iwan Fals dari wall screen (dokpri)"]

[/caption]Iwan Fals & Band dengan musiknya yang membakar, membangkitkan semangat lewat lagu Bongkar. Aransemen lagu terbilang baru, lebih menggelora dan menghentak. Pada layar besar tampak, sebagian besar undangan hapal lirik lagu terkenal ini.

Emosi penonton pada klimaks tetap terjaga, dengan penampilan Band Kotak.  Suara tantri yang melengking cadas, sangat pas untuk membangkitkan semangat. Band Kotak tampil dengan lagu berjudul "Tendangan dari Langit", pada saat yang sama muncul atlet yang telah menorehkan prestasi di wall screen. Pasangan Alan Budi kusuma dan Susi Susanti yang mengharumkan bangsa di Olympiade, slide ganti berganti menghadirkan wajah yang membawa bangsa di kancah internasional.

Penobatan tokoh dimulai dengan nama Ellyas Pical, Petinju yang sempat berjaya pada era 80-an. Namanya begitu dipuja saat itu, tampak pada siaran TVRI yang diputar ulang. Berkat lelaki kelahiran saparua ini pula, lagu Indonesia bergema di Seoul Korea Selatan.

Namun manusia tak selalu berada di puncak, setelah kekalahan mempertahankan gelar pada 1989. Perlahan namanya meredup, bahkan sempat masuk penjara karena kedapatan transaksi narkoba. Hingga kondisi semakin memprihatinkan, pasca karirnya di dunia tinju merosot ayah dua anak ini menjadi petugas keamanan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline