Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

e-Rate BCA Hadirkan Kurs Realtime

Diperbarui: 14 Januari 2016   19:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto dipinkam dari marketbisnisdotcom"][/caption]

Pernah suatu ketika, saya mendapat kesempatan pergi keluar negri beberapa tahun silam. Kali pertama beranjang sana, persiapan dilakukan sekitar sebulan sebelum keberangkatan. Paspor menjadi senjata utama, diserahkan ke travel untuk diurus visanya. Kemudian koper bersama perlengkapan termasuk obat pribadi, disediakan secukupnya selama di tanah orang. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, adalah mata uang yang berlaku di negara tujuan.

"Tidak mungkin kan, bertransaksi dengan uang Rupiah di negara orang"

Masih teringat langkah-langkah saya terapkan, untuk membeli mata uang asing. Beberapa bank sempat saya telephone, mencari informasi nilai kurs. Kemudian membuka buku kuning tebal keluaran perusahaan telekomunikasi, menyusuri lembar halaman khusus money change. Kemudian menelpon satu persatu, meminta informasi harga mata uang asing yang diperlukan.

"Sebuah transaksi yang sangat manual ya kawan's"

Satu hal yang saya dapatkan, setiap tempat memberi rate berbeda. Maka tak ada pilihan lain, kecuali hunting mencari perbandingan. Setelah beberapa bank dan money changer dihubungi, akhirnya mendapat harga paling rendah. Meski selisihnya sebenarnya terbilang sangat tipis, toh akhirnya menjadi pilihan.

Sayapun memilih, membeli mata uang asing di money changer.

"Pak, nanti kalau ke sini cari saya (sebut saja namanya) Novi" pesan petugas dari ujung telepon mengakhiri percakapan.

Kala itu baru sekali berurusan dengan money changer, saya hanya bisa mengambil kesimpulan. Bahwa untuk urusan menukarkan uang, ternyata beda tempat beda harga. Bahkan saya sempat menawar harga, demi mendapat harga lebih rendah. Hasilnya petugas menuruti permintaan turun harga, meski hanya dalam hitungan serupiah dua rupiah.

Beberapa teman memberi referensi money changer, tapi untuk alasan lokasinya jauh saya terpaksa abaikan.

Ketika sampai di tempat penukaran uang, saya belum sempat menyebut nama Novi. Pegawai laki-laki muda menyambut, kemudian menyebutkan harga untuk mata uang yang saya perlukan dan ternyata lebih mahal. Baru ketika saya ingat pesan menyebut nama Novi, barulah harga kesepakatan lewat telephone yang berlaku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline