[caption caption="Bedah Buku di Kompasiana (dokpri)"][/caption]
Blogger dengan segala aktivitas kebloggerannya, tak dipungkiri selalu memenuhi laman medsos. Hampir setiap waktu foto kegiatan blogger terupdate, dengan dan dari beragam pengundang. Blogger dengan gaya tulisan (katanya) bertutur, seolah dianggap mewakili testimoni enduser. Maraknya komunitas blogger seolah gayung bersambut, dengan kebutuhan pihak ketiga memanfaatkan. Maka menjadi simbiosis mutualisme antara blogger dan sponsor, keduanya saling mendapati keuntungan.
Berbasis kegemaran menulis aneka topik, memungkinkan terjadi interaksi dan kebersamaan antar blogger. Bagaimana kelanjutan 'nasib' tulisan demi tulisan, akankah menguap begitu saja seiring berjalannya waktu ?.
Kompasianers senior Thamrin Sonata (TS) menginisiasi, menggandeng beberapa k'ers bergabung dalam buku Antalogi. Kebetulan bulan Agustus ada momentum hari kemerdekaan, menjadi tema besar buku keroyokan ini. Saya pribadi merasa beruntung ikut urun (tepatnya diajak terlibat), meski cukup satu tulisan bersama 28 kompasianers. Tiba-tiba merasa buku ini sebagai 'pecah telor', setelah sekian tulisan saya publish lewat blog.
Sebelumnya sebuah naskah novel saya bawa keliling, dari satu penerbit ke penerbit lain. Setiap ditolak segera direvisi dan revisi, kenyataannya sekarang masih 'ngendon' dibeberapa penerbit.(jadi curhat yak heheee).
Ajakan Pak TS setidaknya menjadi pelipur lara, akhirnya nama dan artikel saya tersemat dalam sebuah buku.
Refleksi 70 Tahun RI
Jauh hari mendapat inbox rencana buku ini, saya mengaku cukup tertarik bergabung. Pak TS kemudian menjabarkan perihal teknis, saya memang berminat langsung meyanggupi. Maka sebelum tenggat yang sudah ditentukan, calon materi artikel buku saya sampaikan lewat email.
Pak TS memberi kebebasan dalam hal gaya tulisan, sehingga saya menulis dengan gaya sendiri. Pasalnya model tulisan saya tak lebih dari cerita keseharian, jauh dari kesan akademisi, formal yang membuat kening berkerut. Beberapa teman Kompasianers yang urun tulisan, menulis dengan minat dan sudut pandang sendiri. Hingga terbetik kabar dari Pak TS bahwa buku sudah layout, siap dicetak dan akan dibedah di kantor Kompasiana.
[caption caption="Back Cover "Refleksi 70 Tahun Indonesia (dokpri)"]
[/caption]
Refleksi 70 Tahun Indonesia menurut saya sebagai wujud kebersamaan, blogger Kompasiana (k'ers) yang dirangkum dalam satu buku. Meski buku antalogi ini adalah sudah yang kesekian, namun pada buku ini setidaknya menjadi tonggak perdana bagi saya pribadi. Secara fisik buku setidaknya memiliki bukti, pernah menuangkan tulisan sederhana dalam sebuah buku.