Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Cinta dalam Sepiring Nasi Goreng

Diperbarui: 24 Desember 2016   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1432452665919088880

Sepiring Nasi Goreng Thai Alley (dokpri)

Meski tak masuk kategori berlimpah harta, bukan alasan untuk tidak berbahagia. Jalan menuju bahagia sejauh yang saya pahami, adalah bagimana mensyukuri apa yang dimiliki. Bahagia sejatinya tak berbanding lurus dengan bendawi, harta hanya sebagai sarana untuk menghadirkan bahagia datang. Artinya selain harta benda ada cara lain, agar diri ini bisa merengkuh kebahagiaan.

Semisal orang yang sedang naik mobil mewah, tak bisa menjamin bahwa orang yang naik angkot tak bahagia. Atau orang yang sedang berpesta pora di sebuah jamuan mewah, tak serta merta yang hanya makan di warteg tidak bahagia. Siapapun berhak mendapati bahagia, dengan cara dan sudut pandang sendiri sendiri. Bahagia sifatnya hakiki, tak terpaku pada ukuran tempat dan waktu. Bahagia tidak bisa dengan mudah disepadankan, dengan kepemilikan atau perolehan yang diraih seseorang.

Saya dan istri cukup berhitung dengan pengeluaran, pengelolaan keuangan menjadi sangat krusial. Bagaimana agar kebutuhan sehari hari dapat terpenuhi, dan bagaimana rencana keluarga bisa terlaksana. Saya berperan sebagai suami dan ayah, mungkin seperti kepala keluarga lain pada umumnya. Ingin mempersembahkan yang terbaik, demi kebahagiaan istri dan anak anak. Kegemaran membaca ternyata begitu sangat berpengaruh, bagaimana saya memberi pengertian kepada anggota keluarga.

Anak yang menginginkan mainan atau makanan kesukaan, sementara pada saat bersamaan ada kebutuhan yang lebih utama. Pada saat genting seperti inilah, menuntut diri bijak menghadapi dan menjelaskan. Namun pada satu sisi tumbuh semacam tekad dalam diri, untuk menebus keinginan buah hati pada saat yang lain. Keyakinan yang kuat bisa menjadi modal utama, agar keinginan anak bisa terealisasikan.

-0o0-

"Yah, kakak pengin makan di restaurant itu" ujar si sulung ketika jalan di sebuah Mall

Keinginan yang wajar namun momentnya kurang pas, saat itu ada kebutuhan lain yang musti didahulukan. Saya bukannya tidak senang makan di restaurant, namun skala prioritas musti diterapkan. Sementara saya sangat paham harga sepiring menu di restaurant, setara dengan dua atau tiga kali lipat menu yang sama di warung biasa. 

Maka tak ada cara lain kecuali mengalihkan perhatian lelaki kecil ini, sembari mengajak dia berharap suatu saat bisa mengabulkan keinginannya. Harapan tak sekedar harapan musti dibarengi usaha, sampai akhirnya berserah pada pemilik kehidupan. Pelajaran kehidupan yang saya alami, adalah jangan menyepelekan harapan (apalagi yang sungguh).

Thai Alley GanCit (dokpri)

Ketika sebuah pengumuman di laman Kompasiana terpublis, saya membaca dengan seksama. Sebuah blog competition kerjasama Kompasiana dengan Thai Alley, sebuah resaturant dengan makanan khas Thailand. Bergegas tak ingin menyia-nyiakan, segera mengerahkan ide dan membuat satu artikel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline