Lihat ke Halaman Asli

Agung Han

TERVERIFIKASI

Blogger Biasa

Batik dan Filosofi (Workshop Membatik bersama JNE)

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14174750251448506355

[caption id="attachment_379862" align="aligncenter" width="571" caption="Salah satu sudut Sekar Kedhaton (dokpri)"][/caption]

Hari kedua di Jogjakarta.

Panita dari JNE rupanya sangat paham kebutuhan peserta, yaitu dapat tidur dengan nyenyak dan jenak.Maka cukuplah empati diberikan Mbak Ria dkk dengan memberi waktu luang sampai jam 11, untuk acara bebas sebelum berjibaku dengan kegiatan. Tercatat dua agenda yang ada di rundown acara yaitu workshop batik, kemudian malam Puncak HUT 24 TH JNE di Pelataran candi Prambanan.

Saya pribadi memanfaatkan waktu luang dengan menambah porsi tidur, usai sholat subuh kembali badan saya manjakan sampai jam 8-an. Baru kemudian bangkit dari ranjang, dan menuju restaurant tempat makan pagi disediakan. Pak Aljohan yang kebetulan sekamar dengan saya, pamit untuk sebuah keperluan kemudian saya menjumpai beliau di Loby sebelum berangkat ke acara.

Sabtu 29 november 2012 menjadi hari kedua saya berada di kota gudeg ini, energi yang terforsir sudah pulih setelah beristrahat. Sesuai jadwal jam sebelas tepat seluruh peserta harus siap di loby, dengan dresscode yang ditentukan. Dengan waktu yang lumayan lengang di tempat sarapan kami bisa saling mengobrol, bahkan jam sembilan saya sempat keluar sebentar berjalan menyusuri jalanan Jogja.

[caption id="attachment_379863" align="aligncenter" width="614" caption="Rombongan Media dan Blogger (dokpri)"]

1417475099912704777

[/caption]

Tigapuluh menit sebelum keberangkatan saya sudah siap, begitu turun dan keluar lift peserta berpakaian batik memenuhi loby hotel. Masing masing kami saling berbincang santai, menunggu Bus pariwisata datang menghampiri. Jadwal yang telah dipersiapkan adalah workshop batik di Sekar Kedhaton, tempat istimewa ini berada di daerah Kota Gede. Cuaca agak mendung dan benar saja tak sampai sepuluh menit di perjalanan, jendela kaca bus mulai dihinggapi titik titik air.

Dengan waktu tempuh sekitar empatpuluh menit, kami rombongan media dan blogger tiba di lokasi acara. Tempat yang tepat untuk acara mbatik, karena memang Sekar Kedhaton adalah galeri Batik sekaligus restarurant. Bangunan yang dirancang atistik khas Jawa membentuk huruf U menghadap jalanan, dan sangat kental dengan atmosfir jawa. Ornamen ornamen pendukung sangatlah kuat, melalui lukisan, ukiran, dan semua yang tertangkap penglihatan adalah ornamen Jawa.

[caption id="attachment_379864" align="aligncenter" width="614" caption="Penerima Tamu (dokpri)"]

1417475188676407979

[/caption]

[caption id="attachment_379865" align="aligncenter" width="562" caption="Lampu Gantung (dokpri)"]

14174752491163560295

[/caption]

Para penerima tamu berseragam layaknya punggawa kerajaan, yang lelaki berseragam khas dan perempuan memakai kemben dan selendang. Lampu gantung yang berada di tengah tengah tempat makan, lemari kaca yang menyimpan aneka hiasan pecah belah khas jawa. Kursi dan meja makan, ukiran ukiran di dinding, lampu pagar, gebyok khas semua terasa "njawani".

[caption id="attachment_379866" align="aligncenter" width="589" caption="Wedan Asem (dokpri)"]

1417475362606589341

[/caption]

Disetiap meja bulat di tata empat kursi kayu setengah lingkaran, di atasnya tersuguhkan minuman asem segar. Dan tentu menu makanan perpaduan khas jawa Jogja dihidangkan bagi seluruh hadirin, gudeg lengkap dengan krecek, kulupan berbaur dengan ayam goreng, udang, fillet dan aneka lauk pauk. Semua tamu undangan terlihat menikmati makan siang dengan santai dan nikmat, sebelum acara inti berupa workshop membatik dimulai.

Batik dan Filosofi

[caption id="attachment_379868" align="aligncenter" width="565" caption="Anissa sedang menari (dokpri)"]

1417475445699924256

[/caption]

Acara inti dimulai setelah Managing Director JNE bapak Johari Zein beserta jajaran direksi lainnya, datang dan memasuki tempat acara diselenggerakannya workshop. Dua MC yang merupakan Putri Batik Nusantara membuka acara, sesaat kemudian Anisa yang merupakan tujuh besar Finalis Putri Batik tampil menghibur peserta workshop. Gerakan tangan dan tubuh yang lentur dan gemulai menjadi penanda sang putri mahir membawakan tarian, gerakkan tari yang menarik perhatian menjadi perlambang prosesi "mbatik" mulai dari menyiapkan malam, menggoreskan canting di atas kain, dan merontokkan malam yang masih menempel setelah proses melukis batik selesai.

Tampil seusai tarian dari Anissa adalah William yangmenyandang gelar Putra batik Nusantara 2014, lelaki jangkung berkulit terang ini berkesempatan presentasi. Mengulik filosofi dari kata Batik, yang berasal dari penggalan dua kata yaitu 'amba' dan 'titik'. Amba berarti menulis sedang titik artinya titik, digabung menjadi menulis titik. Menekakan kata titik karena prosesi batik yang sesungguhnya, ibarat menederetkan titik demi titik dari malam/ lilin yang dipanaskan kemudian digoreskan dengan ujung canting. Jadi batik yang sebenarnya haruslah digoreskan ke atas media kain menggunakan malam/ lilin, berarti kalau ada prosesi batik menggunakan print bukan termasuk batik yang murni.

[caption id="attachment_379869" align="aligncenter" width="574" caption="Slide Presentasi (dokpri)"]

14174755151906328395

[/caption]

Ada tiga jenis batik :

1. Batik Tulis.

Batik ini tergolong sangat istimewa, karena dikerjakan secara manual. Goresan yang melekat di atas kain semua asli, berasal dari goresan malam melalui ujung canting. Maka tak mengherankan pembuatan satu kain batik tulis, memerlukan waktu yang tidak sebentar. Karena dikerjakan secara manual maka motif yang ada dari setiap goresan pasti tidak sama persis, tidak seperti sablon yang tinggal menduplikasi bentuk yang ada dicetakan. Jelas sudah mengapa Batik Tulis harganya selangit, ada ruh yang dihadirkan di atas selembar kain.

Untuk mengetahui sebuah kain termasuk batik tulis atau bukan, bisa dilihat dari bagian dalam kain. Kalau goresan yang terdapat pada bagian dalam tersebut tidak 'mbeber' atau persis dengan goresan bagian depan kain, maka dijamin kain tersebut batik tulis asli.

2. Batik Cap.

Batik yang dibuat tidak menggunakan canting, melainkan dengan Cap atau seperti stempel. Malam atau lilin yang sudah panas langsung di cap di atas media kain, biasanya suhu yang dibutuhkan lebih tinggi, agar malam/ lilin bisa menepel.

3. Batik Cap Tulis

Adalah proses membatik yang dikombinasikan dari batik tulis dan cap, biasanya proses awalnya dicap kemudian disempurnakan dengan canting.

[caption id="attachment_379871" align="aligncenter" width="543" caption="Workshop batik (dokpri)"]

1417475594817771624

[/caption]

Batik Indonesia saat ini sudah mendapat pengakuan badan UNESCO-PBB, yaitu batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk BudayaLisan dan Non-Bendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Batik dianggap karya non bendawi karena batik bukan hanya sekedar kain, pola, maupun warna, namaun dalam sebuah batik mengandung cerita, nilai filosofi dan humanis, serta kearifan budaya lokal (local wisdom) Sebagai warisan budaya batik harus selalu diestafetkan untuk generasi penerus, dan tentunya batik harus mampu diselaraskan dengan jaman.

Setiap pola batik memiliki makna jadi penggunaanya harus disesuaikan dengan acara, jangan sampai memakai motif batik sekenanya agar tidak salah kostum. Misal untuk sekedar baju harian, justru yang dikenakan adalah batik resmi untuk acara perkawinan.

Motif batik sendiri ada tiga, Batik Parang, Batik Mega Mendung dan batik Kawung..

Batik Parang ;motif ini berasal dari Jogja dan digunakan untuk kalangan raja dan keluarganya. Dalam batik Parang terkandung makna Pantang menyerah, atau tegar.

Batik Mega Mendung ; berasal dari Cirebon motifnya berbentuk awan yang menggambarkan dunia yang luas dan bebas, bermakna transedental atau ketuhanan.

Batik Kawung ; Motif batik ini ada sejak jaman Mataram, banyak dijumpai di daerah Jogja dan Solo. Kawung atau buah Kawung (sejenis kolang kaling) bermakna baik yaitu melambangkan kesederhanaan, keadilan, dan kesejahteraan.

[caption id="attachment_379872" align="aligncenter" width="589" caption="Workshop batik (dokpri)"]

1417475647268854871

[/caption]

[caption id="attachment_379873" align="aligncenter" width="564" caption="Penyerahan hadiah (dokpri)"]

1417475692517415464

[/caption]

Diujung acara presentasi dari William sang Putra batik Nusantara, diselenggarakan praktek membatik. Para petinggi JNE dan beberapa undangan yang hadir tampak antusias mengikutinya, kemudian setelah dilakukan penjurian Pak Johari Zein keluar sebagai pemenangnya, menyusul pada kategori putri terdapat nama Mbak Mindy yang ternyata adalah Putri Pak Johari Zein.

Hadir pula Ibu Dyah Ayu Pasha artis terkenal sekaligus pembina Putra Putri batik Nusantara, berkenan menyerahkan hadiah bagi kedua pemenang.

[caption id="attachment_379874" align="aligncenter" width="558" caption="Suasana dari teras atas (dokpri)"]

1417475739382160407

[/caption]

Hari mulai senja acara sudah selesai, gerimis di luar gedung Sekar Kedhaton mulai terasa. Mas yahdi dari JNE membisikkan kepada anggota rombongan, agar kembali ke dalam Bus. Jam lima sore kami semua harus segera berangkat ke Pelataran candi Prambanan, mengikuti malam Puncak HUT 24 Tahun JNE.

(Bersambung)

Baca Juga;

1. Bersama-JNE-menuju-jogjakarta

2. Menyusuri-eksotisme-gua-pindur

3. Rafting-di-sungai-oyo-gunung-kidul

4. Makan-malam-bersama-petinggi-JNE

5. Artikel ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline