Lihat ke Halaman Asli

Agung Great Wong

Pecinta Seni

Bersikap Asertif, Cara Ampuh Atasi Konflik (Part 2)

Diperbarui: 21 Desember 2020   15:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Bersikap Asertif, Cara Ampuh atasi Konflik (PART 2)

Selamat datang kembali di artikel kedua ini saya akan membahas lanjutan tentang langkah-langkah bersikap asertif. Di artikel sebelumnya saya sudah menjelaskan langkah pertama dan kedua, dan sekarang waktunya saya menjelaskan langkah berikutnya. So, Let's read it baby !!

> Langkah ke-3 : Mengukur Dunia di Luar Anda

Setelah Anda berusaha untuk mengukur diri sendiri, sekarang saatnya Anda mengalihkan fokus dari dalam ke luar. Dengan kata lain ukur hal-hal yang terjadi dalam kehidupan Anda sekarang, termasuk dalam kehidupan profesional atau pekerjaan Anda. Situasi spesifik apa yang sedang Anda hadapi yang dapat mempengaruhi kesuksesan Anda ? Bagaimana Anda mengatasi hal semacam itu ? Apakah Anda terlalu pasif ? Ataukah mungkin terlalu agresif ? Mulailah mengukur dari situ.

Ambilah suatu kondisi yang dapat mengganggu pikiran Anda, dan amati dengan cermat. Selanjutnya, mulailah merancang sebuah rencana spesifik dan rinci tentang cara bersikap asertif di dalam lingkungan tersebut berdasarkan pada pedoman-pedoman berikut ini :

Pertama,

Jika harus berbicara tegas kepada orang-orang yang terlibat dalam permasalahan tersebut, bagaimana Anda menggambarkan perasaan Anda tentang masalah itu ?

Saat berhadapan dengan orang-orang tersebut jangan sembarangan menuduh seperti, "Anda selalu memusuhi... Anda selalu marah... Anda tidak pernah mau mengajak saya berbicara."

Sebaliknya, gunakan kalimat-kalimat dengan "saya" dan "hal tersebut", berpeganglah pada fakta dan kendalikan emosi Anda. Yang terpenting, jangan memperlebar lingkup pembicaraan diluar keadaan yang sekarang  Anda sedang hadapi. Boleh saja anda berbicara masa lalu tapi harus relevan dengan kondisi yang sekarang.

Berfokuslah pada apa yang benar-benar sedang terjadi. Jangan menyinggung masalah motivasi atau psikologi. Anda hanya perlu paham apa yang telah terjadi di level fisik.

Jika Anda merasa perlu menggunakan perasaan, pastikan itu adalah perasaan Anda sendiri. Gunakan kalimat-kalimat dengan kata "saya", yang menunjukkan bahwa Anda bertanggung jawab atas perasaan Anda tersebut. Berusahalah untuk berfokus pada perasaan positif yang berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan Anda yang tepat, bukan ketidaksukaan Anda terhadap orang lain. Bersikaplah spesifik tentang hal-hal yang Anda ingin hentikan, juga yang ingin Anda mulai.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline