Lihat ke Halaman Asli

Sosok Baba Date

Diperbarui: 30 April 2021   16:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PUTRI BUNGSU DOM ALEIXO
Sosok Baba Date

Menyusuri prifil sesosok legenda, apalagi riwayatnya bertalian dengan lokus operandi sejarah kita, mestinya ada rasa atau keterlibatan yang kuat. Imajinasi terasa berkelinang dalam nuansa keberpihakan yang berbada dengan orang lain, dia adalah diri kita.

Perempuan tua itu, bernama Lepang Date. Usianya sudah 90 tahun, Ia masih kuat, suaranya masih jelas dan daya ingat masih bisa diandalkan; pendengarann masih bagus, kecuali matanya yang rabun perlu waktu untuk merona wajah-wajah yang berhadapan dengan dia. Ibunya, isteri Baba Date, bernama Helang Baba Date.

Saya, isteri dan putri saya menyambangi rumahnya di Desa Dululong dekat Kalabahi, Sore (17/09) lalu dalam rangka silaturahmi sekaligus ingin mengkorfirmasi riwayat dan legenda sosok Dom Aleixo de Corte Real, Raja Ainaro Timor Leste, sekaligus denominasi putranya, Adriano Corte Real.

Foto-foto Dom Aleixo dan keluarganya segera saya tunjukkan. Dia kaget..! "Ini seperti Lukman... Ini seperti Cucu saya...!," dia terperangah melihat foto kemiripan Dom Alexo dan beberapa saudara dan cucunya, yang memang merip setelah saya selidiki cukup seksama.

Lalu, dia kaget lagi setelah saya tujukan serangkaian uang kertas 20 $ 00, 50 $ 00, 100 $ 00, 500 $ 00 dan 1.000 $ 00 escudo dari Timor Portugis pada tahun 1961 dan 1962 bergambar Dom Aleixo de Corte Real.

Tanpa panjang lebar isteri saya sudah "membingkai" lembaran profil Baba Date adalah sosok Dom Aleixo. Saya menjelaskan identifikasiya. Nama lain Dom Aleixo adalah Nae Saku dan anaknya, Adriano, adalah Suru Kau, semuanya terdata dalam dokumen Portugal. Semuanya valid, asli.

Dom Aleixo menikah lagi dengan Maria Amaro Corte Real (Samina). Adik-adik Lepang ada yang lahir di Ainaro, tanpa dia sadari. Mereka adalah Abdullah, Hamida (Felomena) dan Maumesa. Kemungkinan lahir di Ainaro, dan kini semuanya telah tiada.

"Di Alor dan seluruh Timor hanya ayah saya yang wajahnya ada dalam lembaran uang...!" takub dia selah melihat gambar kerkas uang Portugis itu.

"Dia memang pantas disebut Nae Saku," tambah dia, "karena rumah kami di Pelangsera, rumah raja di Alor Kecil dan Dulolong". Nae Saku adalah gelar kedatoan/kesultanan di Alor dan Solor, ada nama Nae Saku lain, tentu dalam horison kesultan ini; Pelangsera adalah rumah induk kerajaannya (keraton).

Dom Aleixo meninggal bersama putranya, Adriano (Soru Kau), di Tibar dekat Dili pada 1943. Makamnya berada di kompleks pemakaman muslim di Karketu (Farol). Kini dipindah ke Ainaro.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline