Lihat ke Halaman Asli

Selai Manis Bahan Bakar

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah perindu

Perindu berita yang tak adil

Rinduku terjawab kala senja

Senja menaikkan harga bahan bakar

Bahan bakar mematahari

Meninggi dan menghilang panasnya

Tak terasa dari bahan bakar itu

Menjadi bahan bakarku

Ya,untuk berteriak tak adil

Bahan bakar bukan selai

Yang mampu menghasilkan manis

Memaniskan hidup setiap manusia

Yang terhirup wacana sendiri

Wacana tentang mobil yang cepat

Cepat menghabiskan indonesia

Atau tentang gedung tinggi korporasi

Yang dibawahnya ada anak-anak kecil memakan sisa gesekan ban.

Bangsa ini bahan bakar

Bahan bakar bangsa lain,korporasi.

Emas yang menggenang tercuekkan

Bangsa lain datang,semua bilang ini milik kita!!!

Padahal mereka menjualnya.

Manusia kita mampu mengolah

Manusia kita sekolahnya tinggi

Lantas kemana fakir itu

Lantas kemana yatim itu

Tanah dan airmu

Hanya mampu mencipta kolong kesepian tanpa belaian asa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline