Lihat ke Halaman Asli

Peringatan CEO OpenAI: Bahaya ChatGPT dan Kecerdasan Buatan yang Terlalu Cepat Berkembang

Diperbarui: 21 Maret 2023   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar:/newsingermany.com/sam-altman-from-open-ai-he-should-make-microsoft-smarter-economy/

Kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang dengan pesat, sehingga muncul kekhawatiran akan dampak negatifnya pada manusia. CEO OpenAI, Sam Altman, mengemukakan kekhawatiran tersebut dalam sebuah wawancara dengan ABC News. Altman mengatakan bahwa regulator dan masyarakat perlu ikut menjaga teknologi AI untuk menghindari efek buruk terhadap masa depan manusia.

Altman menekankan bahwa masyarakat harus hati-hati terhadap perkembangan AI yang sangat cepat dan mempertimbangkan dampak yang mungkin timbul. Menurutnya, orang-orang seharusnya senang bahwa mereka merasa takut terhadap hal ini, karena itu akan mendorong mereka untuk lebih berhati-hati.

Altman juga mengkhawatirkan penggunaan AI untuk disinformasi skala besar dan serangan siber ofensif. Ia menyatakan bahwa setelah model AI semakin baik dalam menuliskan kode komputer, teknologi ini dapat digunakan untuk serangan siber ofensif yang berdampak besar.

Peringatan Altman ini dilontarkan setelah OpenAI merilis model bahasa AI terbarunya, GPT-4, yang diklaim lebih pintar dan kreatif dibandingkan dengan model sebelumnya. GPT-4 bahkan dapat menganalisis perintah berbentuk gabungan teks dan gambar.

Namun, Altman mengakui bahwa GPT-4 masih belum sempurna dan sering mengalami halusinasi, di mana AI dapat menampilkan informasi yang dianggap faktual tapi ternyata hanya hasil karangannya saja. Meski begitu, Altman tetap menjagokan GPT-4 yang semakin pintar setelah berhasil mendapatkan nilai yang sangat baik di ujian advokat di Amerika Serikat dan hampir sempurna di ujian SAT matematika untuk anak SMA.

Altman juga mengkhawatirkan bahwa AI dapat menggantikan peran manusia jika tidak diatur dengan baik. Menurutnya, AI hanya bisa berfungsi di bawah perintah atau input dari manusia, tetapi ia khawatir dengan orang yang mengontrol AI dengan tidak bertanggungjawab.

Altman menekankan bahwa masyarakat memiliki waktu yang terbatas untuk memikirkan bagaimana merespons perkembangan AI, mengatur dan mengatasi dampaknya. Kita perlu mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa pengembangan AI dilakukan dengan etis dan bertanggungjawab, sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline