Lihat ke Halaman Asli

Bersinergi, Membangun Karakter Siswa

Diperbarui: 10 Agustus 2018   14:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(sumber: kompas.com)

Pendidikan karakter menjadi salah satu hal yang mendapat perhatian di kalangan masyarakat era sekarang ini. Perilaku menyimpang biasa terjadi dilakukan dalam lingkup keluarga hingga lingkungan masyarakat luas.

Terjadinya tawuran antar pelajar, pelanggaran aturan lalu lintas, kebiasaan menyontek, pelanggaran aturan sekolah, menandai terjadinya penurunan karakter warga masyarakat.

Banyaknya perilaku menyimpang yang terjadi tidak bisa didiamkan begitu saja. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berkewajiban untuk melaksanakan penguatan pendidikan karakter dengan memfasilitasi siswa membiasakan diri berperilaku baik.

Bukan saatnya lagi, pendidikan sekolah hanya berorientasi pada hasil belajar secara kognitif saja, tetapi juga harus mencakup ranah afektif dan psikomotor. Pendidikan karakter menjadi sarana untuk memberikan bekal landasan perilaku bagi peserta didik agar di masa yang akan datang mampu berperilaku baik.

Pendidikan di sekolah dasar merupakan landasan bagi siswa untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu jika pendidikan karakter dikuatkan sejak pendidikan dasar, harapannya siswa memiliki bekal untuk berperilaku baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat di masa depan

Sebagian besar orangtua siswa zaman sekarang adalah pekerja. Hal ini akan memperkecil kemungkinan menanamkan karakter di tengah keluarga. Dengan kata lain kondisi orangtua yang bekerja tentunya akan mempengaruhi kontrol terhadap perilaku putra putrinya.

Program kegiatan yang dapat dilakukan, salah satunya adalah mengintensifkan bentuk kerjasama antara sekolah dengan orangtua dan masyarakat dalam melaksanakan pendidikan karakter.

Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan, mengupas banyak hal tentang pelibatan keluarga, dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Amanah tersebut dapat dilaksanakan pada satuan pendidikan dalam bentuk kegiatan konsultasi prestasi dan memperkuat peran komite sekolah.

Konsultasi Prestasi Siswa

Kegiatan ini berupa kegiatan komunikasi yang mempertemukan orangtua dan guru kelas secara rutin, dalam rangka menjalin komunikasi kedua belah pihak. Selain sebagai ajang informasi perkembangan program sekolah, kegiatan ini menjadi wahana komunikasi kemajuan prestasi peserta didik.

Kemajuan prestasi bukan hanya secara kognisi saja, namun tumbuh kembang secara emosi termasuk pendidikan karakter. Komunikasi dua arah akan terjadi, manakala orangtua diberikan kesempatan mengkomunikasikan perkembangan perilaku anak secara langsung kepada guru kelas ketika di rumah, begitu juga sebaliknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline