Pemblokiran Facebook merupakan isu yang hangat dibicarakan akhir-akhir ini.
Isu beredar bahwa Facebook akan ditutup pada tanggal 24 April 2018 jelas menimbulkan adanya pro dan kontra antara pengguna sosial.
Apalagi setelah adanya kasus skandal kebocoran data pengguna Facebook yang bocor membengkak hingga 87 juta pengguna.
Yang mengagetkan, dari 87 juta data pengguna bocor, data pengguna Facebook Indonesia turut bocor dan bertengger di urutan tiga dengan jumlah satu juta lebih, di bawah Amerika Serikat dengan 70,6 juta data, dan Filipina dengan 1,1 juta data.
Memang Facebook merupakan salah satu sosial media yang paling digemari serta paling banyak penggunanya di Indonesia. Karena Facebook menyediakan fitur-fitur yang menarik bagi penggunanya. Serta Facebook juga memiliki banyak manfaat, seperti bertukar kabar dengan teman, wadah untuk bersilaturahmi dengan keluarga jauh, sarana untuk bertukar informasi dan berwira usaha dan masih banyak lagi.
Namun untuk saat ini Facebook sudah mulai berkurang peminatnya serta tergeser oleh sosial media lainya karena sudah banyaknya dampak buruk yang dirasakan oleh penggunanya serta tak sedikit juga adanya tindak kejahatan yang bermula dari Facebook.
Sempat marak juga penculikan yang bermula dengan berkenalan di facebook. Dimana biasanya setelah berkenalan di Facebook sang pelaku melanjutkan aksinya dengan mengajak sang korban untuk ketemuan di suatu tempat.
Selain itu Facebook juga digunakan untuk ajang pamer, dimana mereka saling mengunggah barang- barang mewah meraka serta kegiatan mereka agar bisa dilihat orang lain dan mendapatkan pujian dari orang lain.
Sekarang ini juga marak adanya berita hoaks serta ujaran-ujaran kebencian yang bisa membuat masyarakat terpancing dan saling olok di sosial media, saling bully dan menghujat.
Untuk itu kita harus menyaring serta teliti dalam membaca berita di sosial media, kita harus jeli untuk melihat sumber berita tersebut serta tidak langsung memakan mentah-mentah berita tersebut.
Kita juga harus menjadi pengguna sosial yang baik, jangan dengan gampang curhat serta mengunggah kegiatan pribadi anda di sosial media, karena itu bisa saja di manfaatkan oleh para penjahat. Serta kita juga harus memberikan informasi yang betul adanya, jangan mengunggah berita hoaks serta berita yang bisa membuat masyarakat menjadi tersulut emosi serta mengadu domba.