Pada Selasa, 18 Juli 2023, mahasiswa kuliah kerja nyata dari Universitas Negeri Malang sedang melakukan sosialisasi program anti gadget di Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, dengan fokus pada anak-anak di desa tersebut.
Kegiatan dimulai pagi hari dengan senam sehat yang melibatkan seluruh murid dari SDN 4 Senggreng, mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Senam pagi dipimpin oleh warga sekolah dengan gerakan dan lagu yang telah ditentukan. Setelah dua lagu, salah satu mahasiswa KKN ikut memimpin senam sebagai pemicu semangat sebelum memulai pembelajaran.
Setelah senam selesai, rencananya adalah melakukan sosialisasi anti gadget di kelas 4. Namun, kepala sekolah meminta bantuan mahasiswa KKN untuk mengisi pembelajaran di kelas 1 dan kelas 6 terlebih dahulu sebelum melanjutkan sosialisasi anti gadget. Di kelas 1, kegiatan berfokus pada pengenalan lingkungan sekolah dengan bernyanyi bersama, tebak-tebakan, permainan di halaman sekolah, dan menggambar. Sementara itu, di kelas 6, mahasiswa KKN diminta untuk mengajarkan PBB.
Setelah selesai dengan kegiatan di kelas 1 dan kelas 6, dilanjutkan dengan kegiatan inti, yaitu sosialisasi program anti gadget. Tujuan sosialisasi anti gadget ini pada kelas 4 SDN 4 Senggreng adalah membangun kreativitas melalui pembuatan manik-manik adalah untuk mengedukasi anak-anak mengenai bahaya kelebihan penggunaan gadget dan menginspirasi mereka untuk lebih mengembangkan kreativitas serta keterampilan motorik dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti membuat manik-manik. Dalam upaya meningkatkan kreativitas, mahasiswa KKN mengajak murid kelas 4 untuk membuat kerajinan tangan dari manik-manik. Murid-murid diberi kebebasan untuk mengekspresikan kreativitas mereka dengan membuat aksesoris dari manik-manik.
FOTO: Dokumentasi Mahasiswa KKN UM Desa Senggreng 2023
Kegiatan pembuatan manik-manik ini disambut dengan antusias oleh murid-murid kelas 4. Mereka dibagi menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri dari 8 orang, dan didampingi oleh 3-4 mahasiswa KKN untuk membantu mereka saat menghadapi kesulitan, seperti memotong benang atau merapikan hasil karya mereka.
Setelah sosialisasi tentang bahaya penggunaan gadget dilaksanakan, diharapkan anak-anak dapat mengatur dan memanfaatkan gadget sesuai kebutuhan sehingga mengajarkan anak-anak tentang dampak negative dari gadget jika terlalu banyak menggunakan, seperti gangguan kesehatan, kurangnya interaksi sehingga membuat anak menjadi individualisme, dangguan konsentrasi dan perkembangan kognitif.