Lihat ke Halaman Asli

Agung Widiatmoko

Pekerja Biasa

Merindukan Labuh

Diperbarui: 8 Januari 2019   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berabad abad lamanya seolah kaki melangkah tak jemu tak pernah tahu arah tuju

Ber mil mil rasanya jauh melangkah lelah tanpa pernah tahu akan kemana

Ber ribu ribu kesenangan kesenangan nafas ku hela hela, kuhirup berkali kali tanpa pernah mengerti akan kemana hati berhenti

Lelah? Iya aku lelah

Rindu? Iya Aku rindu tempat berlabuh

Menanti tanpa tahu siapa yang kunanti

Mencari tanpa pernah mengerti apa yang ku cari

Mungkinkah itu engkau 

Ataukah itu sepenggal jiwa yang terpisah sekian lama

Jeda aku butuh jeda diantara ribuan kata

Aku butu spasi diantara ribuan jarak yang kujalani

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline