Lihat ke Halaman Asli

Musim Di Dadaku

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Akan ada yang gugur di dadaku,
setelah pengharapan terjatuh
dan kesedihan terlalu buruk
untuk sebuah musim penghujan
yang sibuk membanjiri diri sendiri.

Adakah penantian
yang begitu kemarau
untuk sebuah jarak
yang terlalu diam?

Tapi setelah ini akan ada
di mana cinta akan di bikin
lebih mengerikan dari biasanya:
lebih runtuh--dari musim gugur di dadaku
dari rintih dalam puisi.

: Nanti, dalam bersemi,
di mana tumbuhnya beberapa kamu
sebagai pengharapan baru,
setelah beberapa puluh-puluh tahun
musim di dadaku.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline