Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Gen Z Rentan Terhadap Depresi?

Diperbarui: 12 Juli 2024   11:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi stress karena pekerjaan-(Freepik/cookie_studio)

Generasi Z, yang terdiri dari orang-orang yang lahir antara pertengahan tahun 1990an dan awal tahun 2010an, seringkali memiliki tingkat depresi yang lebih tinggi dibandingkan  generasi sebelumnya.

Fenomena ini tidak hanya menimbulkan kekhawatiran di kalangan profesional kesehatan mental, namun juga keprihatinan masyarakat yang mendalam.

Lalu apa sebenarnya penyebab tingginya tingkat depresi di kalangan Gen Z?

1. Teknologi dan Keterhubungan Sosial

Gen Z tumbuh dengan teknologi yang mengubah cara kita berinteraksi dan berkomunikasi. Media sosial menawarkan konektivitas global yang belum pernah terjadi sebelumnya, namun juga membawa tekanan baru.

Persaingan untuk mendapatkan perhatian dan persetujuan secara online sering kali menimbulkan perasaan tidak mampu dan stres.

2. Beban Akademis dan Karier

Tuntutan akademis yang tinggi dan persaingan yang ketat di dunia kerja dapat menjadi penyebab utama terjadinya stres dan kecemasan.

Gen Z sering kali merasakan tekanan untuk mencapai hasil yang ditetapkan secara tradisional, seperti mendapatkan nilai bagus, mendapatkan gelar bergengsi, atau membangun karier yang sukses.

3. Ketidakpastian Ekonomi dan Masa Depan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline