Kalau berbicara soal seni ukir pasti kalian akan berpikir bahwa seni ukir terbaik berasal dari daerah Jepara. Di Indonesia sendiri tidak semua kayu dapat digunakan untuk seni ukir dikarenakan fungsi dan kekuatan dari tiap kayu berbeda-beda. Dalam memilih kayu untuk proses ukir dibutuhkan kriteria tertentu seperti pilih kayu berdasarkan fungsi, Hindari ukiran pada kayu yang memiliki bau yang sangat kuat/menyengat, Kayu lunak mudah diukir dan tidak membuat pisau tumpul, Arah serat kayu memutuskan hasil akhir dari sebuah ukiran, Hindari kayu cacat agar saat proses ukir ukiran menghasilkan hasil yang sempurna. Kayu yang cocok untuk diukir meliputi Kayu Jati, Kayu Mahoni, Kayu Cendana, Kayu Pinus, Kayu Sonokeling, Kayu Merbau, Kayu Ulin. Kayu-kayu tersebut memiliki tingkat kekuatan dan keawetan dari kelas I hingga kelas II. Kayu-kayu ini akan terlihat indah saat setelah diukir dikarenakan serat pada kayu akan muncul untuk memperindah mebel dan ukiran.
gambar 1. Kayu Mahoni
gambar 2. Kayu Jati
gambar 3. Kayu Pinus
gambar 4. Kayu Cendana
gambar 5. Kayu Merbau
gambar 6. Kayu Ulin
Teknik ukir sendiri terdiri dari 4 teknik yaitu Teknik Carving, Teknik Chip Carving, Pembakaran Kayu, Mengerik kayu. Untuk menghasilkan ukiran yang bagus tidak semua alat ukir dapat digunakan sesuai yang kita inginkan terkadang harus menggunakan pisau khusus untuk bagian yang sulit dijangkau agar hasil maksimal.
gambar 7. Teknik Carving : Teknik yang akan memotong atau mengukir pada bagian datar dari kayu hingga membentuk sebuah bentuk tiga dimensi
gambar 8. Teknik Chip Carving : Teknik yang akan digunakan pada bahan dasar yang memiliki ukuran cukup besar seperti pohon atau kayu yang diukir menjadi 3 dimensi
gambar 9. Pembakaran kayu : Teknik untuk menambah desain atau finishing kayu Kayu yang telah dibakar akan menghitam di sekitar ukiran akhir dan memperjelas kesan, membuat kayu tampak lebih hidup.