Semarang ( 01/08/2021 ) Virus Covid-19 yang muncul ditengah masyarakat menjadi perhatian utama di Indonesia bahkan didunia, dikarenakan virus ini memunculkan banyak sekali dampak, baik itu positif maupun negatif. Salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh virus ini adalah berkaitan dengan usaha yang dimiliki oleh masyarakat, dikarenakan masyarakat harus dapat mempertahankan usahanya dalam situasi yang genting seperti ini.
Selain berdampak pada usaha yang dimiliki oleh masyarakat, Covid-19 juga telah mengubah begitu banyak rutinitas harian dengan cara yang tidak diantisipasi siapa pun. Dalam hal ini ketika kita terisolasi dan berada di rumah pasti akan meningkatkan godaan untuk meninggalkan gaya hidup sehat.
Seperti misalnya kurang memperhatikan asupan makanan yang masuk karena terlalu banyak makan camilan, junk food, dan makanan berkualitas rendah yang hanya memberikan kepuasan instan untuk lidah. Selain itu, aktivitas fisik pun berkurang karena aktivitas hanya di rumah saja.
Kemudian perubahan yang terjadi didalam hidup kita adalah yang dulunya tidak pernah memakai masker harus memakai masker, yang dulunya tidak pernah cuci tangan setiap memegang benda apapun sekarang harus mencuci tangan dengan air mengalir atau dengan Handsinitizer, kemudian yang biasanya jarang meminum vitamin sekarang jadi sering minum vitamin.
RW 04, Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Kota Semarang merupakan salah satu wilayah yang mana masyarakatnya masih ada yang belum memahami mengenai perubahan gaya hidup ditengah pandemi, apa lagi daerah tersebut merupakan daerah padat penduduk, sehingga dalam hal ini Mahasiswa KKN Undip memuat sosialisasi mengenai penyesuaian gaya hidup ditengah pandemi karena sejatinya dengan perubahan gaya hidup yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, ada potensi normalisasi gaya hidup yang berbeda.
Perubahan gaya hidup kita pada saat ini sangatlah berbeda dengan sebelum munculnya covid-19. Lantas, apa saja yang menjadi penyesuaian gaya hidup kita ditengah pandemi saat ini?
Penyesuaian gaya hidup ditengah pandemi Covid-19 bukan hanya berupa pada makanan dan minuman sehari-hari namun kegiatan kita juga harus menyesuaikan dengan pandemi saat ini, hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19 terhadap diri sendiri, keluarga maupun lingkungan. Bentuk penyesuaian gaya hidup pada saat ini dapat dimulai dengan cara Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) dengan mencuci tangan pakai sabun kita telah melakukan tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman.
Kemudian bentuk peyesuaian gaya hidup ditengah pandemi lainnya ialah dengan menggunakan Double Mask. Penggunaan masker double yang dianjurkan adalah menggunakan masker medis bagian dalam ditambah masker kain di bagian luar. Ajuran menggunakan masker double dapat meningkatkan filtrasi masker sehingga bisa meningkatkan perlindungan dan menurunkan risiko tertular Covid-19. Persentase partikel yang terblokir pada percobaan simulasi batuk pada masker bedah mencapai 56,1%. Sedangkan pada masker kain saja, partikel yang terblokir mencapai 51,4%. Persentase partikel yang terblokir jika seseorang menggunakan masker medis yang dilapisi masker kain bisa mencapai 85,4%.Maka dari itu dengan kita memakai double mask kita sudah mengurangi tinggat penyebaran virus tersebut.
Terakhir yang menjadi penyesuaian gaya hidup ditengah pandemi ialah melakukan vaksinasi, karena Vaksinasi adalah pemberian Vaksin dalam rangka menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan dan tidak menjadi sumber penularan.