Lihat ke Halaman Asli

Merintis Usaha Susu Jagung oleh Ibu-Ibu RT 7, RW 1, Desa Babat Lamongan

Diperbarui: 8 Juni 2023   16:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Data Pribadi

Mudahnya ketersediaan jagung di wilayah Babat menjadi peluang yang sangat baik bagi warga Babat khususnya ibu-ibu rumah tangga untuk menciptakan produk inovatif dari bahan baku jagung. Salah satu inovasi jagung yang jarang diproduksi dan dijual oleh masyarakat Babat adalah susu jagung. Produk susu jagung dimaksudkan untuk menambah nilai ekonomis jagung. Selain itu susu jagung mudah diolah, cocok dikonsumsi segala usia, dan memiliki gizi yang tinggi. Susu jagung masih jarang diproduksi menjadi produk jual oleh karena itu susu jagung memiliki potensi besar untuk untuk dikembangkan dan harapannya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Tim pengabdian masyarakat dari Universitas Katolik Darma Cendika mencoba mendampingi perintisan usaha susu jagung oleh ibu-ibu RT 7 RW 1 Desa Babat, Lamongan. Pendampingan dimulai dari diskusi awal terkait pemilihan produk yang cocok dengan karakteristik desa Babat dan kemampuan ibu-ibu. Tim pengabdian melakukan pemaparan materi tentang kewirausahaan masyarakat nonproduktif dan produk-produk inovatif. Dari hasil pemaparan dan diskusi tersebut, ibu-ibu RT 1 RW 7 desa Babat sepakat mengolah jagung menjadi susu jagung. Alasan ibu-ibu memilih produk susu jagung karena susu jagung belum pernah ditemui di desa Babat, proses pembuatan susu jagung mudah, ukuran produk dapat disesuaikan dengan harga jual, dan rasa susu jagung enak

Produksi susu jagung dimulai dengan merebus biji jagung selama kurang lebih 20 menit. Biji jagung rebus dihaluskan menggunakan blender. Jus jagung disaring menggunakan kain atau saringan dengan lubang yang halus. Sari jagung yang terkumpul kemudian direbus dengan daun pandan, creamer, gula, dan garam. Penggunaan creamer tergantung selera dan harga jual produk. Penggunaan creamer menghasilkan rasa yang lebih creamy tapi lebih mahal untuk diproduksi dan sebaliknya. Susu jagung rebus didiamkan selama 15 menit sebelum dikemas. Susu jagung dikemas dalam dua jenis kemasan. Kemasan pertama adalah botol 330 ml, kemasan kedua adalah plastik es lilin.

Kemasan diberi label yang mencerminkan isi produk dan menginformasikan bahwa produk susu jagung diproduksi oleh ibu-ibu RT 1 RW 7. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar lebih dikenal oleh masyarakat. Susu jagung dijual secara offline dan online. Pemasaran offline dilakukan melalui penjualan susu jagung kepada tetangga dan teman, warung makan, penjual jajanan pasar dan kantin sekolah. Pemasaran online melalui WhatsApp, dan sosial media lainnya. Susu jagung telah diterima dengan baik oleh konsumen. Berdasarkan tanggapan konsumen yang mencoba susu jagung dari ibu-ibu RT 1 RW 7, pelanggan menyatakan bahwa susu jagung segar, enak, mudah diminum dan unik karena belum pernah minum sebelumnya.

Data Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline