Lihat ke Halaman Asli

Kehangatan Seorang Malaikat

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kehangatan pertama yang merabaku

pujian pertama yang terlontar untukku

sentuhan penuh cinta yang pertamamengusapku

terdengart lantunan suara pertama memanggil namaku

insan yang pertama kali menantiku

semua itu terasa dari seorang malaikat

yang kusebut Bunda

kehangatan kurasa dari selama aku dalam rahim

ku sudah menyayangi Bunda meskipun Bunda belum tahu ku ada

tendangan –tendangan kecil wujudku menyapa Bunda dan berkata,

Bunda sedang apa?”

Ku sangat menantikan saat ku keluar untuk memandang dunia agar ku bisa memandang betapa cantiknya Bundaku

Hening pagi buta terpecahkan tangisan bayi

tangisanku berseru,”Bunda, Ayah, aku datang. Aku senang! aku bisa melihat wajah orang tuaku yang selama ini hanya bisa ku dengar lantunan sapa merdunya danrasakan sentuhan kasihnya.” Dan ku berteriak memanggil, “Bunda . . .

bahagiaku karena impianku tercapai.

ku bisa melihat seorang malaikat menantiku dengan sejuta senyuman penuh cinta

dia mendampingi, membimbing dengan penuh kesabaran

di luar ku bisa tegar, kuat, memimpin dalam perjalanan karyaku

namun saat aku pulang ke rumah,

ku selalu ingin menjadi seorang anak yang selalu dekat dengannya karena ia, malaikatku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline