Lihat ke Halaman Asli

Pesta Pemujaan Kalender Telah Usai

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah ritual tahunan. Bumi tenggelam di bawah kaki-kaki kaum pagan manusia melaut di tanah-tanah lapang, club malam dan pinggiran jalan bebunyian terompet, mercon dan nyala kembang api adalah dupa sesajian bingar menggelegar, gelap yang mendendangkan sunyi pun ditumbalkan

Surau-surau, gereja-gereja tak lagi ramai, roboh dikutuk  zaman berhala-berhala mulai tumbuh di kepala, menawarkan sederet menu kesenangan kesenangan perut, bibir bahkan kelamin,"ini demi satu januari" serunya sopan

Kalender berganti, dunia mewartakan: di jalan-jalan kecelakaan di pesisir pantai botol-botol berserakan, di kamar hotel kondom-kondom kehilangan tuan di pelosok sini terjadi pencurian, di pelosok sana terjadi perkosaan

Seorang tokoh menasehatkan; ini negeri ketimuran, jangan ikut-ikutan ! dupa-dupa telah membangkai, kepada berhala mana lagi iman hendak digadaikan? dalam pergantian TAHUN,   jangan lagi kaugadai TUHAN !

gambar: googgle

***

Selamat berbuka PUISI Negeri Sejuta Syahwat Untukmu Duhai Bunga yang tak Pernah layu Ramadhan cinta Memugar Kenangan Langgam kehidupan Untuk  Seseorang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline