Tahun 2016 ini lengkap sudah, plan liburan ke sumatera mulus terlaksana. Mengajak keluarga wisata ke kelok sembilan sumatera . Harau, istana pagaruyung- kali dengan arus banyak ikan liar dan wisata alam menarik lainnya.
Jakarta padang untuk pertama kali kami tempuh dengan via darat, dan al hasil sangat memuaskan. Andrenalin dan kesabaran di tentukan disini. Karakter seseorang bisa di lihat dari cara menguasai kemudi lintas jarak jauh.
Hastaknya #jangan merasa pandai nyetir kalo blum melewati lintas sumatera#
Perjalanan yang kita mulai dari merak jam sore, strategy jitu agar tidak melewati daerah rawan. Saya pemula sebetulnya ngak terpengaruh dengan kalimat rawan, namun....saya bawa bini dan juga jagoan, jadi pendapat mreka bagian juga dari diri saya. Hemm..
Sebetulknya kami ada rombongan, tetapi terpecah di perjalanan
Jelang malam posisi kami masih di daerah batu raja lampung tengah, istirahat di masjid istiklal, pagi subuh badan segar, dua jagoan juga happy perjalanan di lanjutkan.
Benar adanya 2 kilo kami menerabas hutan dan perkebunanan yang sangat sepi. Wuuiisss ngeri ngeri sedap. (bisa di bayangkan kalo perjalanan malam). Spedo kilo meter 130 wah ini langka sekali...di tol jorr saja saya hanya bisa 120, ini di jalan bebas bisa 130 waohhhhh. Hanya lintas sumatera yang bisa begini.
Dua jagoan bercanda di blakang ngak ada habisnya, bundo dengan khasnya ngak ada hentinya juga awas depan...jgan ngebut, di rem, awasss!!!!, dan laen laen..kamipun terus melajujuju..pelan tapi pasti kecepatan bertambah....bundo sudah miring ke kanan melihat spedo meter " kurangi.kurangi kurangi ini bukan bawa karung ya...manusia ini..." dengan cetusnya...
Cd dari jazz - minang - lagu anak anak - marhain- sampai lagu nostalgia habis..dan rusak.
Sampilah kami di muara enim - lahat, saat itulah kami istirahat di pomp bensin untuk menunggu konvoi.....30 menit kami sudah dapat rombongan untuk menenbus hutan lahat. Aman aman saja ngak ada ninja yang katanya heboh dari gladak kapal merak.