Lihat ke Halaman Asli

Tengoklah ke Belakang

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tengoklah ke belakang

"Tapi jangan terlalu lama", begitu kata bapakku

lha iya tho...... bisa kesandung-sandung dong kita


"Tapi kalau belum puas, berhentilah dan lihatlah lebih cermat"

Trus kalau berhentinya kelamaan gimana?

bukankah kadang, yang sudah lewat itu lebih enak untuk di nikmati?

ketimbang melihat masa depan yang menakutkan


"Anak lanang kok penakut"

Takut sih enggak tapi memang benar, buktinya?


"Apa maksudmu?"

Hmmmm...........

(ah dia sendiri sering tersenyum sembunyi-sembunyi mengenang masa lalu)

Bapak punya masa lalu juga kan?


----------

dialog ringan habis nimbang jagung di gudang tadi malam jam 10.00, di bawah terangnya bulan yang belum purnama. Tapi indah lhoooo....... biar sepiiiiiiiii tapi luar biasa pemandangan di gudang kami

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline