Lihat ke Halaman Asli

Daulah Islam Musuh Para Munafikun dan Pembenci Islam

Diperbarui: 18 Juni 2015   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sangat lucu memang ketika seorang muslim alergi dengan kata jihad. Mereka beranggapan hanya dengan shalat dan bayar zakat lalu tugas mereka selesai begitu saja. Mereka anggap kehidupan yang bergelimang harta sudah cukup menjadi kesuksesan mereka padahal diluar sana amat banyak saudara muslim mereka yang dibantai dan diberangus dengan kejam oleh para pembenci Islam.

Mungkin terlintas dalam benak kita kejadian di Gaza yang bertahun tahun digempur oleh Zionis Israel, Irak di invasi oleh Amerika Serikat dan tentara sekutu mereka atas alasan memiliki senjata nuklir yang ternyata tidak terbukti, Afganistan yang juga di invasi dengan tuduhan sarang terorisme, belum lagi muslin rohingya di Myanmar yang banyak dibantai umat Budha, muslim Xinjiang yang dibatasi dalam hal beribadah dan belajar perkara agama serta masih banyak lagi dinegara-negara lain yang jiwa umat muslim direnggut dan di aniaya.

Belum lagi hak-hak umat muslim yang dilanggar padahal mereka selalu menuntut hak mereka tapi tidak menghargai hak orang lain. Misalnya masalah jilbab bagi perempuan di Perancis, pelarangan pelajar Jilbab di Bali karena mereka anggap mereka mayoritas Hindu sehingga merasa berkuasa atas bali dengan alasan otonomi daerah, serta masalah lainnya yang dihadapi umat Islam.

Daulah Islam muncul dari kumpulan para pejuang-pejuang yang niat syahid demi agama Allah. Mereka berkumpul dari berbagai warga negara menjadi satu. Menumpas pemerintahan syiah pimpinan Bashar Al Asad di Suriah dan  pemerintahan syiah boneka Amerika Serikat. Mereka dalam kurun waktu yang singkat berhasil menguasai sebagian besar kota-kota di Irak dan Suriah. Memberikan nama mereka ISIS dan merubah menjadi IS (Islamic States) yang lebih universal. Mereka mendirikan sebuah pemerintahan berdaulat berdasarkan Al Qur'an dan Al Hadits. Syariat Islam dan hukum Islam menjadi peraturan utama yang mengikat tanpa ada perbedaan satu sama lain diperlakukan sama.

Alhamdulillah kemajuan tentara Daulah Islam sangat ditakuti para kaum munafikun (Islam KTP) dan para pembenci Islam semisal Amerika Serikat, Zionis Israel, Syiah dan pembenci Islam lainnya. Para munafikun sudah termakan dan terlenakan pemerintahan cinta dunia. Mereka lebih senang berhukum dengan hukum selain Allah dan lebih mencintai nasionalisme daripada mencintai dan menegakkan syariat Islam. Mereka mencari dalih-dalih biar tidak dibilang pengecut. Sedangkan sedikit demi sedikit umat Islam sudah mulai bangun dari mimpi yang melenakan. Mereka niatkan hati berhijrak dari negara kufur ke negara Daulah Islam meskipun harus menabung sedikit demi sedikit seraya berdoa semoga Allah memudahkan langkar mereka untuk berhijrah agar tidak dihalang-halangi pemerintahan boneka Amerika Serikat.

Mereka takut jika hukum Allah berlaku bagi hidup mereka akan membuat mereka merasa susah. Mereka tidak bisa lagi merokok dengan bebas karena rokok haram, mereka tidak bisa lagi menonton wanita-wanita sexy bahkan tidak bisa lagi menikmati pacaran, perzinahan dan lain sebagainya karena pasti ada hukuman atas hal tersebut, mereka takut tidak bisa lagi meninggalkan shalat dengan mudah karena dalam Daulah Islam semua wajib untuk meninggalkan pekerjaan untuk shalat pada jam shalat, mereka takut korupsi yang mereka lakukan akan dihukum dengan dipotong tangannya, mereka takut mereka tidak bisa lagi menjual diri mereka dengan membuka aurat mereka, mereka takut Islam menjadikan mereka lebih baik dan bisa mendapatkan keadilan kehidupan di dunia dan di akhirat.

Para munafikun sudah mulai berpeluh dingin dengan semakin kuatnya Daulah Islam. Mereka semakin sadar semua negara pembenci tegaknya persatuan umat Islam dalam Daulah Islam mulai takut dan bersatu untuk memerangi. Alhamdulillah benarlah janji Allah untuk menunjukkan siapa yang benar-benar berada di jalan Allah dan mana yang menghalang-halangi umat Islam untuk menegakkan syariat dan perintah Allah dan Rasul-Nya. Jelaslah mana ulama Su'u yang berfatwa atas perintah penguasa, yang memberikan ceramah temanya sesuai yang diminta pembayarnya, ulama yang menjual ilmu agama demi pendapatan yang sedikit.

Kami memang mendukung Daulah Islam dan rela anda hujat, anda maki dan anda sudutkan. In Shaa Allah semua akan terbukti seiring waktu bahwa apa yang diperintahkan Allah akan terbukti seiring waktu. Sedikit demi sedikit Daulah Islam sudah membuktikan dan masyarakat mengakui syari'i nya Daulah Islam. Masyarakat Daulah diperhatikan dengan baik dan di beri keadilan sama didalam hukum. Dalam hal hukum hukum Allah yang digunakan, dalam hal ekonomi Daulah menggratiskan sekolah dari SD sampai SMA, angkutan umum gratis, bensin gratis dan memberikan pembinaan kepada anak-anak mulai dari membimbing anak-anak menjadi hafiz Qur'an sampai melatih mereka menjadi pendakwah hebat. Dalam hal pendidikan kurikulum bersyariat dimana anak-anak dikuatkan ilmu agamanya sehingga mereka lebih kuat dan bisa menjaga diri dari fitnah-fitnah dimasa depan mereka dan di ajarkan nilai ketauhidan.

Itulah mengapa mereka takut dengan Daulah Islam. Daulah Islam berkembang bukan hanya dari militer saja tapi juga berhasil menerapkan hukum Islam dengan baik sehingga angka kriminalitas berkurang dan jumlah yang meninggalkan shalat juga berkurang, pendidikan menjadikan generasi yang benar benar berkarakter Al Qur'an dan Al Hadits, menjadikan ekonomi bebas riba dan jauh dari perkara keharaman serta hal -hal lainnya. Itulah mengapa para pembenci Islam mulai takut dengan Daulah Islam. Sistem yang baik itulah yang di takuti oleh mereka karena akan lahir generasi-generasi Islam yang bukan hanya bermimpi sukses meraih duniawi tapi sukses dalam menjalankan perintah Allah , menegakkan Dien Allah di muka bumi, dan berhasil meraih kebaikan dan kemaslahatan berasama.

Inilah bukti bahwa Daulah Islam In Shaa Allah akan menyelamatkan umat Islam yang teraniaya. Semoga Allah memudahkan semuanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline