Lihat ke Halaman Asli

Sebatas Kata

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jikalau lama kita tak saling bicara
Jikalau badan pun bersua hanya karena beradanya
Jikalau suatu sebab perkara mengurung kita dalam sunyi
Jikalau hati pun terlalu julang untuk ungkap lewat sebait dua bait kata

masihlah patut kita bersyukur pada Ar Rahman
dengan sayang-Nya yang tak pernah abaikan
dua jiwa yang kadang terseret arus menuju senyapnya malam gelita
gelombang magnetika kuasa-Nya menarik nurani kembali dalam lingkaran orbitnya

Sekembalinya kita dari pengembaraan sendiri-sendiri
rindu pun membuncah pada persuaan kata
ya, sebatas bercumbu dalam cabaran kata, tak lebih
bukan berupa pelukan dan ciuman kehangatan
atau pertukaran cairan sebagai tanda ikatan kemesraan

sebatas bercumbu dalam cabaran kata
memenjarakan selamanya gejolak tersirat
agar keharmonisan tetap tercipta
agar rindu yang kita miliki tak akan pernah lekang oleh putaran waktu
agar gelora tak lekas menjadi usang dan membosankan

karena hanya kata yang mampu kita miliki
yang urainya begitu berlimpah hingga kita tidak tahu di mana harus meletakkan tanda titik
hingga mampu tepiskan dahaga akan kekahwatiran
dan hapuskan tetes luka yang kemarin
dan itupun mampu pula mengobarkan api kecemburuan pada setiap pandang mata yang memerhatikan

aah.. apalah yang salah dari kita
jikalau sebatas kata?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline