Lihat ke Halaman Asli

Agnestyas

Begginer

Menumbuhkan Percaya Diri Anak Sejak Dini

Diperbarui: 12 Agustus 2019   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sebagian besar orangtua pasti menginginkan anak mereka menjadi bahagia, memiliki rasa empati yang tinggi , penuh percaya diri dan memiliki bakat yang dapat berkembang  pada diri mereka. Dari beberapa sifat yang diinginkan orang tua tersebut, rasa percaya diri anak menjadi suatu pondasi yang paling penting untuk mewujudkannya. 

Sebenarnya Percaya Diri itu sendiri apa sih ? Percaya diri  atau yang dalam bahasa sehari-hari biasa disebut pede ini,  merupakan aspek yang penting dalam kepribadian manusia.  

Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), Percaya diri merupakan kondisi mental atau psikologis seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu tindakan. Orang yang tidak memiliki kepercayaan diri memiliki konsep diri negatif , kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.

Rasa Percaya Diri itu sendiri sangat dianjurkan untuk ditanamkan sejak dini. Kira-kira bagaimana cara menumbuhkannya ? Berikut beberapa cara menumbuhkan rasa percaya diri pada anak..

Meyakinkan rasa percaya diri pada anak

Untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak , sudah pasti kita harus membangun kesadaran bahwa kepercayaan diri itu ada pada diri masing-masing anak. Cara yang paling mendasar yaitu orang tua harus meyakinkan anak akan kemampuan yang dimilikinya.

Dimulai dari hal kecil, saat kita meyakinkan bahwa anak dapat melakukan sesuatu maka secara otomatis ia  akan berusaha utuk dapat melakukannya dan akan ada rasa yakin bahwa ia dapat melakukannya.

Selain dapat menumbuhkan rasa percaya diri, hal tersebut juga dapat melatih rasa kemandirian anak.

Menyelesaikan masalah dengan usahanya sendiri   

Kerap kali saat anak berhadapan dengan suatu masalah, orang tua justru membantunya dalam menyelesaikan masalah tersebut hingga selesai. Namun tanpa disadari justru hal tersebut membuat anak tidak mengembangkan kemampuan dan kepercayaan yang ada pada dirinya dalam menyelesaikan masalah. 

Jadikan kesalahan sebagai bahan pembelajaran 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline