Kapan, 11 Januari 2023 penyakit Diare masih merupakan suatu masalah kesehatan di Indonesia. Karena penyakit ini sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan kematian bagi bayi dan balita. penderita penyakit diare biasanya ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasanya, serta diikuti dengan bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasanya serta diikuti dengan adanya perubahan bentuk dan konsistensi tinja si ppenderita (biasanya lebih dari 3 kali). Bahayanya apabila kita terserang diare yaitu penderita akan kehilangan cairan tubuh penderita dapat menjadi lesu dan lemas dan bahkan penderita dapat meninggal bila kehilangan cairan tubuh lebih banyak lagi.
Untuk pencegahannya penderita harus mengkonsumsi cairan oralit. Oleh karena itu pentingnya peranan orangtua, kader posyandu, aparat desa maupun masyarakat dalam mendukung peningkatan kesehatan Bayi, anak dan masyarakat.
Hal ini mendorong Agnesty Yeni hamid salah satu mahasiswa universitas Diponegoro semarang Fakultas Kesehatan Masyarakat untuk melakukan kegiatan penyuluhan tentang penyakit diare di posyandu.
Diare adalah bertambahnya defikasi (buang air besar) lebih dari biasanya/ lebih dari tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsistensi tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah . Hal ini bisa disebabkan lingkungan yang tidak sehat, pengolahan makanan yang salah atau pemberian ASI yang tidak penuh selama 4-6 bulan pertama pada bayi. Namun hal ini bisa dicegah dengan beberapa cara seperti : menjaga kebersihan lingkungan, tahu cara mengelola bahan makanan dengan baik dan benar, memberikan ASI pada enam bulan pertama secara penuh maupun dapat membuat obat diare di rumah (oralit) atau membawa ke puskesmas ataupun rumah sakit.
Maksud dari kegiatan yang dilakukan oleh Agnesty Yeni Hamid adalah untuk memberikan informasi kepada orangtua di posyandu agar selalu memperhatikan dan menjaga kesehatan keluarga. Tujuannya agar dari tidak tahu menjadi tahu mengenai diare dan cara pencegahan diare, lalu mau untuk melakukan tindakan pertama pada saat anggota keluarga terkena diare ataupun mencegah dare dan yang terakhir mampu untuk melaksan akan tindakan tersebut. Sasaran yang dicapai dari kegiatan ini adalah terjalinnya kerjasama antar masyarakat kecamatan Mollo Utara dan mahasiswa serta kegiatan ini juga untuk memotivasi ibu-ibu agar sadar akan bahaya diare bagi keluarga mereka dan pentingnya menjaga hidup bersih dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H