Lihat ke Halaman Asli

Agnes Tri Yuliana

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Untirta

Komunikasi Antar Pribadi dalam Menciptakan Harmonisasi Antara Anak dan Ayah

Diperbarui: 20 November 2021   02:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa lepas dari manusia lainnya. Dalam prosesnya manusia memiliki kebutuhan dasar bersosialisasi yaitu Komunikasi dan  kebutuhan untuk Bersama dengan orang lain. Dalam bersosialisasi kita menciptakan sebuah hubungan dengan orang lain, disinilah peran Komunikasi antar pribadi dimainkan.

Komunikasi antar pribadi merupakan suatu kemampuan dalam membina hubungan yang baik dengan orang lain, mengenal diri sendiri, dan orang lain, mengungkapkan diri sendiri kepada orang lain, dan membina, memelihara, dan memperbaiki hubungan pribadi diri dengan orang lain. Komunikasi antar pribadi sejatinya merupakan interaksi tatap muka antar dua orang, dimana komunikator menyampaikan pesan secara langsung dan komunikan menerima dan menanggapi secara langsung yang mana dapat diketahui secara langsung feedback nya.

Salah satu teori Komunikasi antar pribadi yaitu teori kebutuhan hubungan interpersonal. Dimana dasar dari teori ini bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang pasti membutuhkan orang lain. Dalam teori ini terdapat 3 kebutuhan interpersonal, yaitu inklusi (kebutuhan untuk mendapat kepuasan dan mempeertahankannya, kontrol (kebutuhan akan pengawasan dan kekuasaan), dan afeksi (kebutuhan akan cinta dan kasih saying). Teori ini tentunya berkaitan dengan Komunikasi antar pribadi antara anak dan ayah.

Komunikasi antar pribadi bisa berlangsung antara diri anda dengan teman, dengan guru ataupun dosen, dengan kekasih, dengan sahabat, dengan ayah ataupun ibu, dan lain sebagainya. Dalam hal Komunikasi antar pribadi antara anak dan ayah, dimana ayah disini berperan sebagai orangtua tunggal yang mana ibunya telah meninggal dunia.

Ayah disini berperan menjadi sosok ayah sekaligus ibu, oleh karenanya dalam prosesnya ayah harus melakukan pendekatan kepada anaknya, dan harus saling terbuka antar keduanya, dan intensitas Komunikasi antar keduanya harus sering terjadi agar menciptakan keharmonisan dalam suatu hubungan.

Pesan Komunikasi antar pribadi tidak ada dengan sendirinya, melainkan diciptakan dan dikirimkan oleh seorang komunikator kepada komunikan. Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang lain. Dan ketika berkomunikasi setiap orang mempunyai tujuannya masing-masing, entah itu untuk mempengaruhi sikap, pendapat atau tingkah laku, untuk menghibur orang lain, memberikan bantuan (konseling), dan sebagainya.

Dalam  Komunikasi antar pribadi antar anak dan ayah, dimana salah satu antar keduanya harus memulai pembicaraan dengan berbagai topik yang beragam. Seperti contohnya, ayah menanyakan kepada anaknya tentang bagaimana perkuliahan yang dijalani anaknya, ayah bertanya, “nak, bagaimana kuliahnya, ada kesulitan? Terus teman-teman kampusnya bagaimana?”, anaknya menjawab “ya gitu deh yah, susah susah gampang, kadang ada mata kuliah yang bikin mumet tapi ada juga yang aku suka. Untuk teman kampus sih sejauh ini baik-baik aja, ya karena kuliahnya masih online jadi belum begitu terasa jadi anak kuliahnya, hehe” lalu ayah menjawab “oh ya syukurlah, kamu harus semangat ya kuliahnya, carilah ilmu sebanyak-banyaknya dan semoga bermanfaat untuk kamu dan banyak orang. Oh ya, terus untuk kuliah offline nya kapan?”, anaknya pun menjawab “belum ada info lebih lanjut, tapi sepertinya semester depan fix untuk kuliah offline sih yah”, ayahnya pun berkata “ok deh, kalo kuliah offline, kamu pulang pergi aja ya gausah kost”, anaknya menimpali perkataan ayahnya “iya yah, kalo aku ga cape nanti diusahakan pulang pergi”. Begitulah contoh percakapan KAP antara anak dan ayah.

Lalu contoh topik lainnya bisa dengan percakapan dari hati ke hati mengenai bahwa keduanya merindukan almh. Mama yang telah pergi meninggalkan mereka. Contoh topik lainnya juga yaitu ketika si ayah sakit, kemudian anaknya memberikan perhatian penuh, menjaga dan merawatnya, menanyakan rasa sakit apa yang dirasakannya, memberinya obar, dan memberi keinginan-keinginan ayahnya selama sakit. Beberapa topik diatas merupakan contoh percakapan dan topik Komunikasi pribadi antara anak dan ayah.

Jadi, Komunikasi antarpribadi antara anak dan ayah harus terjalin dengan baik, untuk itu intensitas Komunikasi harus sering terjadi dilakukan agar terjadinya harmonisasi antara anak dan ayah. Dan keduanya pun harus berusaha untuk menjalin hubungan yang baik satu sama lain, yaitu bisa dengan cara saling terbuka, suportif satu sama lain, dan saling percaya, juga ketika ada masalah mencoba mencari jalan keluar dan selalu mencegah masalah dengan bertanya apa dan kenapa.

ditulis oleh :

Agnes Tri Yuliana dan Nina Yuliana

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline