Lihat ke Halaman Asli

Agnessia Nurshinta Dewi

Mahasiswa Universitas Pertamina

Resensi Film The Big 4: Film Action Penuh Prestasi

Diperbarui: 23 Januari 2024   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film "The Big 4" meraih prestasi gemilang pada posisi peringkat pertama sebagai film paling banyak ditonton di Netflix secara global. Prestasi ini mengukuhkan reputasi industri perfilman Indonesia. Pada film yang dirilis tahun 2022 ini, Sutradara Timo Tjahjanto menggambarkan kolaborasi epik antara seorang polisi bernama Dina (Putri Marino) dan empat pembunuh bayaran pensiunan yang dikenal sebagai The Big 4: Topan (Abimana Aryasatya), Jenggo (Arie Kriting), Alpha (Lutesha), dan Pelor (Kristo).

Kisah dimulai ketika Dina menyelidiki kematian misterius ayahnya di pulau Bersi. Kejutan besar terjadi ketika Dina mengetahui bahwa ternyata ayahnya adalah pimpinan kelompok pembunuh bayaran yang kuat dan tidak terkalahkan. Kondisi semakin rumit ketika musuh lama ayahnya muncul dan mengintai Dina serta The Big 4 yang sekaligus anak angkat Petrus.

Dalam upaya untuk keluar dari situasi sulit, Dina dan The Big 4 terlibat dalam perhelatan sengit yang penuh dengan pertarungan menegangkan dan tumpahan darah. Awalnya, Dina mengalami konflik batin dengan anggota The Big 4, saudara angkat ayahnya. Namun karena terdesak, mereka bekerja sama melawan Antonio Sandoval (Marthino Lio) yang juga merupakan anak angkat sekaligus pembunuh Petrus.

Pertempuran demi pertempuran berhasil membangun kolaborasi apik antara Dina dan The Big 4.. Kebersamaan mereka semakin terlihat ketika terjadi pertempuran saat mencari keberadaan Alpha. Naasnya, dalam serangan balik, Pelor tertangkap oleh Antonio.Hal ini membuat Dina dan anggota The Big 4 menjadu resah.

Dina dan The Big 4 berusaha keras untuk menyelamatkan Pelor. Momen ini menunjukkan adanya ikatan emosional yang kuat di antara mereka meskipun baru dipertemukan. Perjalanan mereka menuju penyelamatan Pelor dipenuhi dengan rasa saling memahami sekaligus persiapan matang untuk menghadapi Antonio.

Pertarungan penentu terjadi dan memuncak dengan adegan penyerangan balik yang dramatis. Dina dan The Big 4 menggunakan taktik cerdik, mengirim mobil kosong berisi bom untuk memporak porandakan lokasi penyanderaan. Pertempuran intens dan menegangkan sangat terlihat ketika Topan melawan Antonio, Dina melawan anak buah Antonio di ruangan terkunci, dan kolaborasi Alpha dan Jenggo melawan Alo (Michelle Tahalea).

Meskipun berhasil menyelamatkan Pelor dan mengalahkan Antonio beserta anak buahnya, akhir film memberikan kejutan tak terduga. Film diakhiri dengan kematian Antonio dan seluruh anak buahnya. Meskipun pertarungan berujung lega, The Big 4 pada akhirnya memborgol Dina sendirian karena status mereka yang berbeda sebagai seorang polisi dan pembunuh bayaran. Film ini seolah-olah menampilkan akhir cerita yang bahagia, namun ternyata pada menit terakhir, terungkap bahwa Antonio bukan lah pemimpin sungguhan dalam penyerangan The Big 4. 

Ternyata, Antonio bukanlah pemimpin sejati dari penyerangan tersebut. Pertemuan antara Lady Zero selaku pemimpin asli dengan Hassan yang merupakan sahabat Petrus sekaligus kepala polisi tempat Dina bekerja, mengisyaratkan adanya pengkhianatan dan misteri yang masih belum terungkap.

Film ini berhak mendapatkan gelar sebagai produksi yang paling diminati di Netflix. Terdapat banyak pesan yang dapat dipetik dari kerjasama antara Dina dan anggota The Big 4 yang mengusung nilai-nilai beragam. Dengan genre aksi, film ini memberikan pengalaman yang sangat menghibur berkat sentuhan komedi yang menyegarkan di dalamnya.

Film Action dengan Baluran Komedi, Apakah cocok?

Film action sering menjadi pilihan utama para penonton yang mencari ketegangan dan kompleksitas dalam alur cerita. Namun, "The Big 4" justru berhasil memberikan sentuhan unik sekaligus sederhana dengan mengangkat tema kolaborasi antara polisi dan pembunuh bayaran. Dina dan para anggota The Big 4  pada dasarnya memiliki karakteristik yang bertolak belakang. Film ini berhasil menyajikan alur cerita yang sederhana namun memikat, dengan dominasi alur maju yang memudahkan penonton dalam memahami dan memecahkan misteri yang ada. Terdapat beberapa kelebihan yang sangat menonjol dalam film ini, diantaranya:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline