Ayah merupakan seseorang yang berjasa dalam hidup seorang anak. Meski tak selalu terlihat ayah akan selalu dibelakang seorang anak. Kebanyakan seorang ayah tidak bisa menujukkan cintanya lewat kata namun dengan tindakan. Namun bagaimana jika seorang anak tumbuh tanpa seorang ayah? Tanpa peran seorang ayah? Bisa saja ayahnya sudah tiada ataupun hanya kehilangan perannya. Peran ayah akan sangat berpengaruh bagi anak. Meskipun dalam perkembangannya anak juga memerlukan ibu peran ayah tak kalah penting. Tanpa ayah psikologi anak akan berpengaruh diantaranya:
- Anak merasa terancam
Jika seorang anak dibesarkan tanpa seorang ayah mereka akan merasa khawatir secara berlebihan. Mereka merasa tidak terlindungi dan anak akan sulit menyesuaikan diri dengan hal ini. Bisa saja saat mereka disekolah berkelahi dengan temannya, temannya pasti akan membulynya.
- Merasa iri dengan temannya
Figur seorang ayah tentunya akan menjadi perbincangan dengan teman. Saat mereka berkumpul atau bermain temannya bisa saja menceritakan hari kemarin yang dilalui bersama ayahnya (bermain bersama ayahya, dibelikan sepatu ayahnya dsb). Anak yang tidak mendapatkan figur ayah dalam kondisi ini tentunya hanya akan diam. Mereka tidak akan mengeluarkan sepatah katapun karena mereka tidak pernah merasakan hal itu. Anak akan berfikir ''enak ya jadi dia dibelikan apa yang ia inginkan oleh ayahnya sedangkan aku''
- Suka cari perhatian
Anak yang tumbuh tanpa seorang ayah akan kerap mencari perhatian pada orang lain. Karena dirinya merasa tidak ada sosok lelaki yang melindunginya. Sehingga saat ini anak-anak kecil lebih suka bermain dengan laki-laki ataupun bisa mereka berpacaran padahal umurnya belum cukup.
Nah seperti itu sebagian dari contoh-contoh pengaruh anak yang tumbuh tanpa sosok ayah.