Hari ini, semesta sepertinya menginginkan aku lelah seharian, agar aku bisa menyudut dalam hangatnya ruang.
Aku ingat akan tanggal hari ini. Hari yang selalu ingin aku rayakan; bersamamu, sang pemilik 05 September.
Rasa sesal memenuhi kepalaku. Bulir bening muncul dibalik kelopak mataku, tak terbendung dan mengalir dengan begitu derasnya.
Bahkan lagu selamat ulang tahun belum pernah aku nyanyikan untukmu. Sekotak kue ulang tahun pun belum pernah kusuguhkan di hari spesialmu.
Kini, engkau potret termanis yang kukecup dengan berderai air mata. Engkau nisan dingin yang kuhangatkan dengan putus asa.
Tetapi, aku akan tetap mengatakan "Selamat ulang tahun Bapa". Berbahagialah bersama para kudus di surga. Kami mencintaimu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H