Lihat ke Halaman Asli

Waspada Demam Berdarah: Pencegahan dan Penanganannya

Diperbarui: 4 Juni 2024   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Waspada Demam Berdarah: Pencegahan dan Penanganannya

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang sering menjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim hujan. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Mengingat tingginya angka kejadian DBD di Indonesia saat ini, sangat penting bagi masyarakat untuk memahami gejala, cara pencegahan, dan penanganan penyakit ini.

DBD memiliki gejala utama yang harus diwaspadai, seperti demam tinggi mendadak yang dapat mencapai 40C, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri otot dan sendi yang terasa sangat menyakitkan (sering disebut sebagai "breakbone fever"), ruam kulit yang muncul beberapa hari setelah demam, serta mual dan muntah. Pendarahan ringan seperti gusi berdarah atau mimisan juga dapat terjadi. Gejala-gejala ini biasanya muncul 4-10 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi. Pada kasus yang parah, DBD dapat menyebabkan kebocoran pembuluh darah, penurunan jumlah trombosit, dan bahkan kematian jika tidak ditangani dengan baik.

Mencegah penyebaran DBD membutuhkan upaya kolektif dari seluruh lapisan masyarakat. Langkah-langkah pencegahan yang efektif antara lain menguras tempat penampungan air secara rutin untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk, menutup rapat tempat-tempat yang bisa menampung air seperti drum, tong, dan bak mandi, serta mendaur ulang atau mengubur barang bekas yang dapat menampung air seperti kaleng, ban bekas, dan botol plastik. Selain itu, penggunaan kelambu saat tidur dan pemasangan kawat kasa pada jendela serta ventilasi untuk mencegah masuknya nyamuk juga sangat dianjurkan. Penggunaan obat nyamuk, baik berupa lotion, semprotan, atau obat nyamuk elektrik, sangat penting untuk menghindari gigitan nyamuk.

Penanganan DBD harus dilakukan segera setelah gejala muncul untuk mencegah kondisi yang lebih buruk. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi istirahat yang cukup dan banyak minum cairan untuk menghindari dehidrasi, pemberian obat penurun demam seperti paracetamol, namun hindari penggunaan aspirin dan ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko pendarahan. Pemantauan medis yang intensif, terutama pada kasus yang menunjukkan gejala parah seperti pendarahan hebat atau penurunan kesadaran, sangat penting.

Demam Berdarah Dengue adalah ancaman kesehatan yang nyata dan memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Upaya pencegahan yang efektif dan penanganan yang tepat waktu dapat mengurangi risiko dan dampak dari penyakit ini. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melaksanakan langkah-langkah pencegahan adalah kunci untuk mengendalikan penyebaran DBD.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline