Lihat ke Halaman Asli

Pulang yang Menyakitkan

Diperbarui: 26 September 2022   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Semester ganjil sudah hampir berakhir dan aku akan melaksanakan UAS atau Ujian Akhir Semester ganjil. Kala itu aku berumur 13 tahun tepatnya ketika aku kelas 1 SMP. "Jika kakak bisa ngerjain UAS nya, liburan Natal tahun ini kita pulang kampung ya",ujar Papah kepadaku. 

Mendengar hal itu aku sangat girang karena setelah 2 tahun tak mudik akhirnya kami mudik kembali.  Aku mempersiapkan diri untuk UAS dengan menjaga kesehatan dan belajar materi dari kisi-kisi yang diberikan guru. 

Akhirnya tibalah hari pertama UAS. Dengan detak jantung yang berdegup kencang, aku mengerjakan tiap butir soal dengan perlahan dan teliti. Aku menjalani UAS selama 5 hari dan aku dapat melewatinya. 

Aku pulang dengan hati yang sangat gembira karena libur akan tiba. Setibanya di rumah ternyata orang tuaku belum pulang bekerja. Aku pun membersihkan diri lalu istirahat.

Petang pun tiba, aku bangun dari tidurku dan menemui orang tuaku yang baru pulang bekerja. "Ujian ku sudah selesai, aku bisa ngerjain semua soal" ucapku dengan girang."Wah hebat anak mamah!" ucap mamahku. "Hebat banget kakak, bangga papah." ucap papahku.

"Apakah kita jadi liburan ke Medan?" tanyaku kepada orang tuaku. "Jadi dong, papah sudah memesan tiket pesawat buat kita semua." ucap papah. Mendengar hal itu aku sangat senang, seperti anak pada umumnya yang mendengar hal gembira aku loncat-loncat di depan orang tuaku.

15 Desember 2017, pembagian raport semester ganjil. Papah yang mengambil raportku ke sekolah. Setelah pembagian raport dan papah melihat nilai-nilaiku, beliau berkata "Wah kakak hebat, nilai-nilai kakak bagus banget tingkatkan terus ya kak." 

Aku tersenyum dan berkata, "Iya pah makasih,by the way pah kita berangkat ke Medan tanggal berapa?" Papah berkata bahwa kami akan berangkat pada Natal tepatnya 25 Desember 2017. Papah memilih tanggal tersebut agar aku dapat tampil di gereja pada saat malam natal. Kata papah supaya latiahanku  selama beberapa bulan ini tidak sia-sia. 

Malam natal pun tiba, Aku bersiap-siap untuk pergi ke gereja. Mamah meriasiku dengan beberapa polesan make up milik mamah. Aku di beri bando bunga berwarna pink yang mengelilingi kepalaku. Setelah semuanya siap aku dan keluargaku pun berangkat ke gereja.Aku melaksanakan ibadah malam Natal sampai selesai. 

Sepulangnya dari gereja aku dan keluargaku menyiapkan baju kami masing-masing yang akan di bawa besok. Tak lama setelah selesai menyiapkan baju, tanteku yaitu adik mamahku beserta suami dan anaknya datang ke rumah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline