Haloo kembali lagi bersama saya. Nah, sampai juga di artikel yang anda tunggu-tunggu...
Pada artikel sebelumnya saya sudah membahas tentang 5 Body Syndrome yang membahas tentang rasa sakit yang muncul pada bagian-bagian tubuh kita. Nah, sesuai janji saya, sekarang saya akan membahas solusi dari 5 Body Syndrome, bagaimana anda dapat menghilangkan dan benar-benar sembuh dari ini semua...
Saat membicarakan 5 Body Syndrome, maka semua sindrom itu berkaitan dengan: emosi negatif, framing pikiran, kesimpulan yang selama ini kita gunakan.
Pada artikel sebelumnya, saya telah menyampaikan bahwa 5 Body Syndrome ini disebabkan oleh adanya emosi negatif yang kita pendam dalam diri kita. Maka, salah satu cara untuk menyembuhkan 5 Body Syndrome adalah dengan menghilangkan emosi negatif yang terpendam.
Emosi negatif dapat muncul berupa rasa khawatir, sedih, berat, merasa bersalah, keinginan mencapai sesuatu, takut, bosan, marah, dan masih banyak emosi negatif lainnya.
Bayangkan bila anda memendam emosi negatif selama bertahun-tahun. Apa yang anda rasakan? Pasti merasa tidak tenang, tidak nyaman, dan gelisah yaa... Nah, dengan menghilangkan emosi negatif ini, artinya tidak ada lagi emosi-emosi negatif yang menghantui kita, sehingga hidup kita bisa lebih legaaa..
Sepertinya pepatah "hati yang gembira adalah obat" benar adanya.. Karena saat kita merasa gembira, kita pasti tidak akan merasakan sakit psikosomatis.
Apa sih sakit psikosomatis? Sakit psikosomatis adalah keadaan dimana tubuh kita menimbulkan gejala-gejala yang dipengaruhi pikiran dan emosi. Sakit psikosomatis ini disebabkan karena kita tidak menerima kebahagiaan yang seharusnya kita terima.
Sakit psikosomatis adalah efek dari memendam emosi negatif yang terlalu lama. Terdapat 3 efek dari sakit psikosomatis, diantaranya: (a) efek ringan misalnya, pusing, sakit kepala, sakit pundak, pegal-pegal; (b) efek sedang misalnya, eksim, maag, jerawat, hipertensi, kolesterol, asma; (c) efek berat misalnya, stroke, kanker, penyakit jantung.
Berikut adalah kisah yang identitasnya telah saya samarkan, Will adalah seorang pemuda yang ayahnya meninggal saat usianya 17 tahun, sehingga mengharuskannya menjadi tulang punggung sekaligus kepala keluarga bagi ketiga adik perempuannya. Padahal diusia Will yang masih remaja, ia seharusnya dapat mengeksplor dirinya dan bersenang-senang dengan temannya.