Lihat ke Halaman Asli

Agnes Amanda

Mahasiswa

Pengaruh Perencanaan pada Efisiensi Pelayanan Kesehatan Publik di Indonesia Timur

Diperbarui: 21 Mei 2024   19:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pelayanan kesehatan publik di daerah Indonesia Timur masih terbilang kurang, dalam pemerataan pelayanan kesehatan publik. Dapat dibilang untuk rasio perbandingan dokter dan pasien adalah 1 dokter melayani 4000 pasien di daerah maluku dan papua. Sedangkan di Jakarta 1 dokter melayani 350 pasien. 

Saat ini efisiensi pelayanan kesehatan publik di Indonesia Timur masih sangat kurang. Sebagai bukti masih kurangnya pemerataan kesehatan publik, ditunjukan dengan data tenaga kesehatan dokter dan bidan yang belum terdistribusi dengan baik bahkan dibeberapa wilayah Indonesia Timur masih terjadi kekosongan tenaga kesehatan.
Ketidakmerataan pelayanan kesehatan ini memiliki menghasilkan dampak bagi kesehatan masyarakat wilayah Indonesia Timur. Banyak dampak yang terjadi karena pelayanan kesehatan yang buruk di Indonesia Timur akibat lemahnya perencanaan,


- Ketika Angka Kematian Ibu (AKI) tinggi, itu menunjukkan kualitas layanan kesehatan di daerah tersebut tidak memadai. Contoh yang mencolok terjadi di Maluku, di mana 40% ibu hamil mengalami komplikasi, tetapi 70% dari mereka tidak memiliki akses ke fasilitas kesehatan yang memadai. Dampaknya, angka kematian ibu saat hamil dan kematian balita meningkat secara signifikan. Di Papua, angka kematian ibu mencapai 550 per 100.000 kelahiran hidup, sangat jauhd engan rata rata nasional 305 per 100.000 kelahiran hidup.
- Ketika Prevalensi Malnutrisi tinggi di Indonesia, stunting menjadi masalah gizi kronis pada anak-anak yang disebabkan oleh kekurangan asupan gizi sejak dini, bahkan sebelum lahir karena ibu hamil tidak mendapatkan nutrisi yang cukup. Anak-anak yang mengalami stunting tidak dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan optimal. Ini akan memengaruhi perkembangan otak dan kognitif anak secara negatif.
- Prevalensi Penyakit Menular yang Tinggi, kurangnya akses terhadap air bersih dan senitasi yang layak menjadi penyebab utama dari prevalensi penyakit menular yang tinggi di Indonesia Timur. Contohnya, di Nusa Tenggara Timur, kasus malaria masih menjadi masalah kesehatan utama dengan angka mencapai 23.000 per 100.000 penduduk.
- Kurangnya Kepercayaan Masyarajat terhadap Layanan Kesehatan, pengalaman buruk dengan pelayanan kesehatan yang kurang berkualitas dapat menyebabkan masyarakat di Indonesia Timur kehilangan kepercayaannya terhadap sistem kesehatan. Hal tersebut dapat membuat masyarakat enggan untuk mencari pengobatan, bahkan ketika mereka sedang sakit.


Terdapat beberapa kasus kasus yang sering terjadi di wilayah Indonesia Timur seperti, ibu hamil yang terlambat ditangani, hal ini terjadi karena seorang ibu harus menempuh jarak jauh untuk ke puskesmas atau rumah sakit dan menyebabkan mereka terlambat untuk mendapatkan penanganan medis yang dapat berakibat fatal bagi ibu dan bayi. Kekurangan tenaga medis, data dari. Indikator Kesehatan menunjukkan bahwa dokter dan bidan masih belum tersedia secara merata, bahkan ada kekurangan tenaga di beberapa pusat kesehatan di wilayah Indonesia Timur. 

Hal ini mengakibatkan antrian panjang di pusat kesehatan dan rumah sakit serta menambah waktu tunggu untuk mendapatkan layanan kesehatan yang dibutuhkan. Keterbatasan obat obatan, puskesmas dan rumah sakit di Indonesia Timur seringkali kekurangan obat - obatan esensial. Hal ini dapat menyebabkan pasien tidak medapatkan pengobatan yang tepat untuk penyakit yang mereka alami. Fasilitas yang kurang memadai, banyak puskesmas dan rumah sakit di Indonesia Timur yang memiliki fasilitas yang tidak memadai dan kurang layak, seperti peralatan medis yang rusak dan infrastruktur yang tidak layak.
Kelemahan dalam proses perencanaan layanan kesehatan di Indonesia Timur adalah masih kurangnya data dan informasi, data dan informasi mengenai kesehatan masyarakat di Indonesia Timur sering tidak lengkap dan kurang akurat, kurangnya informasi menyebabkan kesulitan dalam membuat perencanaan layanan kesehatan yang efektif. Kurangnya koordinasi antar instansi, antara pemerintah yang terkait dengan kesehatan di Indonesia Timur dapat menyebabkan inefisiensi dalam penggunaan sumber daya dan program kesehatan yang tumpang tindih. 

Keterlibatan masyarakat yang masih kurang, masyarakat di Indonesia Timur seringkali tidak dilibatkan dalam proses perencanaan layanan kesehatan, hal ini menyebabkan rpogram kesehatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kurangnya akuntabilitas dan transparasi, dalam penggunaan dana kesehatan di Indonesia Timur dapat menyebabkan korupsi dan penyalahgunaan dana.


Perencanaan dalam organisasi publik maupun swasta merupakan tahap awal dalam pelaksanaan organisasi. Perencanaan merupakan proses untuk menentukan tujuan suatu organisasi dan bagaimana organisasi tersebut mencapai tujuannya (Certo, 2013). Untuk tercapainya tujuan organisasi publik dalam efisiensi pelayanan kesehatan publik di Indonesia Timur dibutuhkan perencanaan yang matang dan memiliki tujuan untuk masa depan yaitu untuk mensejahterakan masyarakat, karena tujuan dari suatu negara untuk mensejahterakan masyarakatnya. Dari kasus kasus yang sudah terjadi seharusnya pemerintah melakukan evaluasi dari perencanaan yang sudah dibuat dan melakukan perencanaan yang lebih matang. Dalam melakukan perencanaan harus berdasarkan bukti, kinerja, dan kerterlibatan masyarakat.


Untuk mencapai perencanaan yang efektif dalam pelaksanaannya berasal dari beberapa faktor, memiliki rumusan tujuan yang jelas, standar capaian yang masuk akal dan jelas, pengambilan keputusan dalam pemilihan alternatif alternatif, perencanaan berada dalam waktu dan situasi yang kondusif, dukungan dari top manajer, pertisipasi dari semua pihak, komunikasi yang efektif, integrasi dengan visi misi organisasi, meonitor dan pengendalian.


Sebagai penutup untuk meningkatkan efektifitas perencanaan layanan kesehatan publik di Indonesia Timur harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan, dengan melibatkan semua pemangku kepentingan. Dengan perencanaan yang lebih baik, kualitas layanan kesehatan di Indonesia Timur dapat ditingkatkan dan dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat dapat diminimalisir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline