Lihat ke Halaman Asli

Agnes Sarumaha

Mahasiswa semester IV Sekolah Tinggi Pastoral Dian Mandala Gunungsitoli

Berdamai dengan Dendam akan Membuat Hidup Lebih Bahagia

Diperbarui: 24 April 2024   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Saya pernah dendam kepada teman saya, karena teman saya ini membuat saya kecewa dan itu sangat menyakiti hati saya sehingga kami bermusuhan dan saya dendam kepada dia. Namun saya menyadari seiring berjalannya waktu, Menyimpan dendam membuat saya menganggap orang tersebut sebagai ancaman yang membuat saya stress, menjadi beban pikiran, bahkan membuat hidup tidak tenang, saya seperti mengalami trauma berulang-ulang meskipun kejadiannya sudah lama atau bahkan bertahun-tahun.

Perlahan-lahan saya, berdamai dengan diri saya sendiri saya sadar bahwa dengan dendam bukan semata-mata balasan untuk mereka yang membuat kita sakit hati tetapi untuk diri sendiri. Saya menyadari bahwa rasa sakit adalah langkah awal untuk membebaskan diri dari beban dendam yang merugikan diri

Memaafkan bukanlah tindakan yang mudah bagi saya, terutama saya merasa bahwa perlakuan yang saya terima tidak adil atau sangat menyakitkan. Tetapi belajar memaafkan adalah kunci untuk melepaskan dendam dan memulihkan kedamaian dalam diri kita sendiri. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline