Sudah sejak lama menjadi rahasia umum bahwa gaji guru di negeri kita ini tergolong kecil. Hal ini pula lah yang saya alami. Namun meskipun demikian keadaannya saya selalu bersyukur atas profesi yang saya jalani dan apa yang saya dapat dari profesi ini. Jujur saja, kalau motivasi bekerja saya hanya melulu soal uang mungkin sudah sejak kemarin-kemarin saya meninggalkan pekerjaan saya. Namun banyak hal yang bisa saya dapat dari sekedar gaji-yang tak seberapa, melihat dan mendengar bahwa murid-murid mengharapkan kedatangan saya itu saja sudah merupakan salah satu kebahagiaan tersendiri, belum lagi ketika melihat mereka antusias belajar sungguh saya bisa tersenyum puas-tak peduli bagaimanapun hasilnya. Kedua hal di atas-gaji dan apresiasi para siswa, merupakan sebuah hadiah bagi saya atas profesi saya. Bicara mengenai hadiah, ada satu hal lagi yang membuat saya merasa dihargai sebagai seorang guru yaitu hari libur. Hari libur? Mungkin bagi sebagian orang hal ini bukan sesuatu yang istimewa namun bagi saya hari libur merupakan hadiah istimewa yang diberikan oleh profesi saya, yang mungkin sedikit mengobati 'rasa pasrah' terhadap gaji kecil yang diperoleh dari sebuah profesi guru. Seperti kali ini dimana awal puasa kami mendapatkan libur 3 hari, betapa happynya saya karena mungkin hadiah ini-libur tidak didapatkan mereka yang berprofesi lain. Dan menanggapi pendapat atau pun celotehan dari orang-orang di sekitar saya mengenai hari libur yang saya dapatkan ini, saya hanya bisa tersenyum-puas dan berkata dalam hati "makanya jadi guru dong". yah, semoga hari libur bukan menjadi motivasi utama bagi saya untuk terus menjalani profesi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H